Dia sedang menggantung pakaian di balkon ketika roket menghantam gedung dan melemparkannya ke seberang jalan. Ketika Ayman mencapainya, dia masih bernapas. Dia memohon padanya untuk menyelamatkan bayi perempuan mereka.
Saat dia sekarat, Dareen dilarikan ke rumah sakit dalam upaya putus asa untuk menyelamatkan bayi mereka yang belum lahir.
Para dokter berjuang dengan gagah berani, melakukan operasi caesar untuk melahirkan bayi yang rapuh ke dunia yang kejam ini. Ayman menamainya Mekah, sesuai kesepakatan mereka dengan Dareen. Namun, kematian ibunya dan kekurangan oksigen telah menimbulkan dampak buruk.
Mekah berjuang selama tiga hari, tubuh mungilnya dilanda kejang-kejang. Pada hari ketiga, dia juga meninggal. Yang tersisa dari keluarga mereka hanyalah seorang ayah yang patah hati dan tanggal lahir serta tanggal keberangkatan terpatri dalam jiwanya.
Sejak Oktober, banyak keluarga di Rafah mengalami nasib buruk seperti keluarga Ayman. Pembantaian Israel dari udara tidak pernah surut, bahkan ketika Israel memerintahkan lebih dari satu juta orang di utara Jalur Gaza untuk mengungsi ke selatan.
Alih-alih mendapatkan keselamatan, warga Palestina yang melarikan diri ke selatan malah mendapati kematian kembali menghujani mereka. Dalam akhir pekan terakhir, puluhan orang tewas, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.
Meninggal Saat Bermain