Lebih penting lagi, pelatih Vietnam Kim Sang-sik menurut Soha sepertinya belum punya waktu yang ideal untuk menstabilkan sistem, gaya bermain, dan taktik tim Vietnam. Melawan lawan seperti Indonesia, faktor kedisiplinan dan sistematis menjadi syarat penting untuk bisa menang.
"Selain itu, meski pertahanan dan lini depan relatif bagus, tim Vietnam kuat "mereformasi" lini tengah. Ini adalah lini dengan pengalaman paling sedikit, selain dua wajah veteran Nguyen Quang Hai dan Hoang Duc," tulis Soha dalam ulasannya.
Di luar itu, tekanan terhadap pelatih Kim Sang-sik juga jauh lebih tinggi dari STY mengingat performa Vietnam yang kurang memuaskan belakangan ini. Pelatih asal Korea tersebut bahkan menghadapi risiko pemecatan lebih awal jika gagal menuntaskan target yang ditetapkan VFF.
Sementara itu, Thailand yang tidak diperkuat Chanathip Songkrasin dan Theerathon Bunmathan menurut Soha juga tidak boleh dipandang enteng. Sebab Gajah Perang masih mempertahankan sejumlah amunisi terbaiknya, seperti Supachok, Nicholas Mickelson atau Ekanit Panya
Permainan Thailand juga juga terbilang stabil, dengan regenerasi yang baik. Pada laga persahabatan September lalu di My Dinh Stadium, Thailand, yang tidak diperkuat sejumlah pemain kunci mereka tetap mampu membuat tim Vietnam kewalahan.
Meski demikian, Thailand dan Vietnam berada di grup terpisah pada Piala AFF 2024. Kedua tim kemungkinan baru bertemu di fase knock out. Sementara Indoensia akan bersua Vietnam dan di Viet Tri Stadium, pada babak penyisihan grup B pada 15 Desember 2024.