Ini Perjalanan Shin Tae Yong Melatih Timnas Indonesia Selama 5 Tahun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jan 2025, 13:36
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong (Situs PSSI)

Ntvnews.id, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) resmi memecat Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia. Kabar pemecatan tersebut langsung disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Senin, 6 Januari 2025.

Pelatih asal Korea Selatan itu telah mencatatkan perjalanan yang penuh warna dalam mengelola Timnas Indonesia sejak pertama kali diangkat pada akhir 2019.

Di balik berbagai pencapaian yang membanggakan dan kritik yang datang silih berganti, perjalanan Shin Tae Yong menjadi salah satu cerita menarik dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Awal Karier di Indonesia: Penuh Harapan dan Tantangan

Pada 28 Desember 2019, Shin Tae Yong secara resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia dengan kontrak empat tahun, menggantikan Simon McMenemy. Sebagai pelatih berpengalaman, termasuk memimpin Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, Shin Tae Yong datang dengan harapan besar untuk membawa perubahan signifikan bagi sepak bola Indonesia.

Tugas pertamanya adalah mempersiapkan Timnas Indonesia U-20 yang seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021. Namun, karena alasan politik terkait partisipasi Timnas Israel dalam turnamen tersebut, Indonesia akhirnya mundur sebagai tuan rumah. Meski demikian, Shin Tae Yong tetap dipercaya untuk menangani berbagai level timnas, baik senior maupun U-23.

Perjalanan Shin Tae Yong di Indonesia tidak dimulai dengan mulus. Timnas Indonesia gagal melaju ke putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022, yang sempat menurunkan moral tim dan mendapatkan perhatian kritis dari berbagai pihak. Namun, PSSI tetap memberikan kepercayaan penuh kepada pelatih asal Korea Selatan ini.

Shin Tae Yong kemudian mampu membawa Timnas Indonesia mencapai final Piala AFF 2020, meskipun gagal meraih juara. Ini menjadi titik balik, di mana ia mulai menunjukkan potensi besar sebagai pelatih yang mampu membawa Indonesia bersaing di tingkat ASEAN.

Halaman
x|close