Keretakan Hubungan dengan Pemain di Balik Pemecatak STY, Benarkah?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Jan 2025, 09:00
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagikan
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama Pesepak bola Timnas Indonesia menyapa suproter usai pertandingan FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama Pesepak bola Timnas Indonesia menyapa suproter usai pertandingan FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Berbagai spekulasi sempat merebak jelang pemecatan Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih timnas Indonesia. Salah satunya terkait ketidakcocokan STY dengan para pemain naturalisasi berdarah Belanda yang ada skuad timnas Indonesia.

Bernarkah demikian? 

Beragam spekulasi memang sempat mencuat terkait dengan pemecatan STY. Sebelum Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyampaikan pengumuman resmi pada Senin (6/1/2025), kritik terhadap STY juga sudah meningkat sejak kegagalan timnas Indonesia di Piala AFF 2024.

Baca jugaMedia Belanda Sebut Duet Luis Van Gaal dan Patrick Kluivert Bakal Tangani Timnas Indonesia, Simak Pembagian Perannya

Isu mengenai keretakan dengan pemain-pemain diaspora menjadi salah satu spekulasi yang mencuat di kalangan wartawan. Gaya kepelatihan STY yang menuntut ketangguhan fisik pemain disebut-sebut sebagai salah satu yang membuat para pemain naturalisasi merasa terusik. 

Friksipun pun menguat setelah kekalahan hasil imbang Indonesia melawan Bahrain di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 lalu. Jelang pertandingan melawan China pada laga berikutnya, para pemain naturalisasi disebut sempat menyampaikan pendapatnya kepada Shin Tae-yong. 

Namun hal ini justru membuat STY tersinggung. Puncaknya, STY memutuskan untuk memarkir Eliano Reijnders. Pemain berdarah Belanda yang baru dinaturalisasi bersama Mees Hilgers tersebut sama sekali tidak masuk daftar susunan pemain saat Indonesia bertemu China. 

Dalam laga ini, Indonesia akhirnya kalah dengan skor 1-2.  

Halaman
x|close