Ntvnews.id, Jakarta - Kesempatan emas datang bagi dua talenta muda Indonesia, Waliyuddin Shofa dan Rohmat Nuridaya. Bek tengah Persib Bandung dan pemain sayap kanan PSM Makassar ini mendapat kesempatan langka untuk berlatih di akademi sepak bola Osasuna, Tajonar, Spanyol.
Sebelumnya, bek kiri Persija Jakarta, Peres Akwila, juga dijadwalkan ikut serta dalam program ini. Namun, ia harus batal berangkat karena mendapat panggilan pemusatan latihan timnas U-17 Indonesia yang tengah bersiap menghadapi Piala Asia U-17 2025.
Direktur Tajonar, Angel Alcalde, menyatakan bahwa akademi ini telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai pusat pengembangan pemain muda yang terpercaya.
Baca Juga: Bacakan Pledoi, Mantan Pemain Timnas Menangis Minta Keringanan Hukuman
“Osasuna adalah referensi dalam pengembangan pemain muda secara nasional dan telah mendapatkan pengakuan internasional. Hal ini sangat penting bagi proses internasionalisasi klub. Kami telah menjadi pilihan utama bagi klub-klub, liga-liga dan perusahaan-perusahaan internasional karena kami menyediakan lingkungan yang aman, dapat diandalkan dan luar biasa untuk mengembangkan para pemain sepak bola muda,” kata direktur Tajonar Angel Alcalde.
Program ini merupakan bagian dari kerja sama antara Liga Indonesia dan akademi Osasuna, bekerja sama dengan metode pelatihan Ekkono. Selama dua pekan, Waliyuddin dan Rohmat akan mendapatkan pelatihan intensif, dipadukan dengan pembelajaran bahasa Spanyol di pagi hari serta kunjungan ke berbagai lokasi ikonik di Navarra.
Kedua pemain ini terpilih dari 18 pemain Elite Pro Academy (EPA) U-16 yang diberangkatkan PT Liga Indonesia Baru ke Spanyol dalam program EPA Future Stars Camp 2024/2025.
Manajer proyek internasional Ekkono Method, Aitor Orive, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia dengan memilih tiga pemain U-16 dari masing-masing 18 tim papan atas Tanah Air.
Tajonar menjadi salah satu dari enam akademi yang dipilih untuk menampung para pemain muda Indonesia dalam proyek ini. Akademi ini terkenal dengan sistem pengembangannya yang tidak hanya fokus pada performa atletik, tetapi juga pengembangan holistik pemain, termasuk aspek akademik, kesejahteraan sosial dan psikologis, kesehatan emosional, serta pertumbuhan pribadi secara keseluruhan.
“Sepak bola dapat membuka banyak pintu, dan dalam hal ini, Osasuna memiliki potensi yang sangat besar. Ketika para pemain ini datang ke sini, selain mengikuti latihan, bergabung dengan tim U-16 Osasuna mendorong mereka untuk menantang diri mereka sendiri dan melihat kemampuan mereka,” kata Alcalde.
Selain Osasuna, akademi lain yang turut berpartisipasi dalam proyek ini adalah Girona FC, Deportivo Alaves, CE Europa, FC Andorra, dan Reus Reddis. Kehadiran para pemain muda Indonesia ini mengikuti jejak pemain dari klub lain, seperti dua pemain Portland Timbers, direktur umum Yamaguchi FC, serta dua pelatih usia muda dari FC Dallas dan FC Cincinnati yang sebelumnya juga pernah berlatih di Tajonar.
(Sumber: Antara)