Ntvnews.id, Jakarta - Lewat pertarungan penuh darah, Bologna FC sukses merebut gelar Copa Italia 2024/2025 usai mengalahkan AC Milan 1-0 pada babak final di Stadio Olimpico, Roma, Kamis (15/5/2025). Dan Ndoye menjadi sosok penentu kemenangan I Rossoblu.
Pemain asal Swiss itu mencetak gol kemenangan Bologna pada menit ke-53. Ini menjadi gelar Copa Italia yang ketiga bagi Bologna setelah keberhasilan di tahun 1970 dan 1974 lalu.
Jalannya pertandingan
AC Milan yang menang 3-1 atas Bologna pada laga Serie A pekan lalu langsung menekan sejak peluit kick off. Pada menit ketiga, Leao bahkan sudah mampu menembus pertahanan Bologna dan langsung melepas umpan mendatar ke depan gawang Bologna. Sayang, Luca Jovic gagal memaksimalkannya. Tendangannya masih melambung jauh di atas mistar gawang.
Tekanan Milan langsung dibalas Bologna lewat tusukan Orsolini. Namun serangan Bologna juga tidak membuahkan hasil. Meski mengejutkan, Orsolini sudah lebih dulu dalam posisi offside.
Pada menit ke-10, gawang Bologna nyaris kebobolan. Namun refleks cepat Skorupski mampu mencegah gol bunuh diri Beukema. Bola sebenarnya kembali jatuh ke kaki lawan, tapi lagi-lagi Skorupski mampu memblok laju bola.
Milan masih mendominasi. Sementara Bologna berusaha memaksimalkan serangan balik.
Orsolini benar-benar jadi motor serangan Bologna. Pergerakannya di sisi kiri pertahanan AC Milan terbilang sangat berbahaya.
Bologna nyaris kehilangan Ferguson di pengujung babak pertama. Beruntung tekel keras yang dilakukannya terhadap Leao akhirnya hanya diganjar kartu kuning. Ferguson sendiri harus mendapat perawatan setelah hidungnya berdarah akibat terkena dengkul Leao.
Pertandingan bertahan 0-0 di babak pertama.
Di babak kedua, Milan dan Bologna tampil lebih hati-hati. Namun Bologna akhirnya mampu mencuri gol lewat Ndoye pada menit ke-53. Menanfaatkan kemelut di depan gawang, Ndoye merobek jala AC Milan lewat tendangan jarak dekat. Bologna pun memimpin 1-0 atas Milan.
View this post on Instagram
AC Milan merespons gol Bologna dengan melakukan tiga pergantian sekaligus pada menit 62. Pelatih Rossoneri, Francesco Conceciao menurunkan Joao Felix, Gimenez, dan K Walker.
Kehadiran ketiganya membuat serangan Milan lebih menggigit. Sementara Bologna berusaha mempertahankan keunggulannya dengan mempetebal barisan pertahanan. Orsolini yang tampil memukau sampai ditarik dan digantikan dengan pemain bertahan N Casale pada menit 69’.
Santiago Gimenez hampir saja menyamakan kedudukan pada menit 70. Namun sontekannya terlalu lemah sehingga dengan mudah mampu dijinakkan penjaga gawang Skorupski.
Darah pemain Bologna kembali membasahi Stadio Olimpico. Kali ini giliran Beukema yang terluka usai berbenturan dengan rekan sendiri. Tidak ada pilihan, bek tangguh asal Belanda itu tetap bermain dengan baju penuh darah dan kepala diperban karena jatah pergantian sudah habis.
Pengorbanan Beukemi berbuah manis. Bologna mampu mempertahankan skor 1-0 hingga akhir sekaligus memastikan gelar juara Copa Italia mengulang kisah tahun 1970 dan 1974. Kemenangan ini langsung disambut meriah oleh para pendukung Bologna di tribune Olimpico.
Mereka bersorak merayakan kemenangan tim kebangaannya. Sebaliknya, wajah-wajah lesu para petinggi Milan, seperti Zlatan Ibrahimovic telah menanti pasukan Francesco Conceciao.
Sebaliknya wajah-wajah lesu para petinggi AC Milan, termasuk Zlatan Ibrahimovic