Apa Bedanya Padel dan Tenis? Kenali Perbedaan Dua Olahraga Raket Ini!

Ntvnews.id, Jakarta - Padel dan tenis sering kali disalahartikan sebagai olahraga yang sama karena keduanya melibatkan raket dan bola. Namun, tahukah kamu bahwa padel dan tenis sangat berbeda dalam banyak hal? Meskipun terlihat serupa, padel dan tenis memiliki ciri-ciri yang berbeda. Ini terletak pada lapangan, peralatan, teknik bermain, dan budaya permainannya.

Jika kamu sedang mempertimbangkan olahraga raket mana yang cocok untuk dicoba atau ingin tahu tren baru dalam dunia olahraga, artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan antara padel dan tenis secara menarik dan informatif. Yuk, simak penjelasannya!

1. Asal Usul dan Popularitas

Tenis telah ada terlebih dahulu sebelum padel popular, tenis telah dikenal secara global selama lebih dari satu abad dan menjadi salah satu olahraga paling prestisius di dunia, terutama lewat turnamen seperti Wimbledon dan Roland Garros.

Sementara itu, padel adalah olahraga yang lebih baru, pertama kali dimainkan di Meksiko pada tahun 1969 dan kini sangat populer di Spanyol, Amerika Latin, dan mulai menjamur di Indonesia.

Meskipun tergolong baru, padel menjadi primadona baru karena lebih mudah dipelajari dan menyenangkan untuk dimainkan, terutama bagi pemula. 

2. Lapangan: Ukuran dan Struktur

Perbedaan paling mencolok terletak pada ukuran dan bentuk lapangan.

• Lapangan tenis berbentuk persegi panjang dengan ukuran standar sekitar 23,77 meter x 8,23 meter (untuk tunggal), tanpa dinding di sekelilingnya.

• Lapangan padel jauh lebih kecil, sekitar 20 meter x 10 meter, dan dikelilingi oleh dinding kaca dan logam, yang justru menjadi bagian dari permainan.

Di padel, bola bisa memantul dari dinding dan tetap dianggap “in-play,” mirip seperti squash. Hal ini menambah unsur strategi dalam permainan padel yang tidak ada dalam tenis.

3. Alat yang Digunakan

Kamu akan langsung melihat perbedaan dari raket yang digunakan:

• Raket tenis lebih besar, memiliki senar (string), dan bentuknya lonjong.

• Raket padel lebih kecil, tidak memiliki senar, dan terbuat dari bahan padat seperti karbon atau fiberglass dengan lubang-lubang kecil.

Selain itu, bola padel memang terlihat mirip dengan bola tenis, namun sedikit lebih kecil dan tekanan udaranya lebih rendah, membuat pantulan bola lebih pelan dan permainan terasa lebih lambat serta terkendali.

4. Jumlah Pemain

Secara umum:

• Tenis bisa dimainkan dalam format tunggal (satu lawan satu) atau ganda (dua lawan dua).

• Padel hampir selalu dimainkan secara ganda (dua lawan dua), karena ukuran lapangan yang kecil membuat permainan tunggal terasa terlalu sempit dan tidak ideal.

Format ganda ini menjadikan padel sebagai olahraga yang sangat sosial dan kooperatif.

Baca juga: Fakta Menarik Olahraga Padel yang Lagi Viral dan Digemari Banyak Orang

5. Teknik dan Gaya Bermain

Padel memprioritaskan strategi dan refleks cepat daripada kekuatan. Tidak seperti tenis, padel memerlukan servis yang lebih ringan dan lebih keras, bahkan di bawah pinggang.

Pemain di padel biasanya berada lebih dekat satu sama lain dan menggunakan dinding untuk melakukan pantulan strategis. Dibandingkan dengan tenis, yang cenderung bergantung pada kekuatan dan endurance, ini memberikan nuansa yang lebih taktis pada permainan.

6. Aksesibilitas dan Biaya

Karena dianggap lebih mudah dipelajari untuk pemula, lebih ringan untuk tubuh, dan lebih ramah untuk semua usia, padel menjadi lebih populer di kalangan pecinta olahraga. Di sisi lain, banyak orang yang frustrasi dengan proses belajar tenis karena tekniknya yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama untuk dikuasai.

Sebaliknya, raket padel tidak membutuhkan kekuatan besar untuk bermain, dan raketnya lebih ringan. Namun, karena padel masih sangat baru di Indonesia, fasilitasnya terbatas, dan sewa lapangan padel bisa lebih mahal daripada tenis.