A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Hasil Drawing Timnas Masih Menjanjikan, PSSI Jangan Bikin 'Sulit' Lagi Please... - Ntvnews.id

Hasil Drawing Timnas Masih Menjanjikan, PSSI Jangan Bikin 'Sulit' Lagi Please...

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Jul 2025, 19:00
thumbnail-author
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagikan
Pemain timnas Indonesia Pemain timnas Indonesia (instagram @jayidzes)

Ntvnews.id, Jakarta - Lupakan akal-akalan AFC dalam mengamankan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah R4 babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Lawan-lawan yang harus dihadapi timnas Indonesia kini sudah di depan mata. Waktunya untuk fokus pada persiapan. 

Apapun hasil drawing yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada siang tadi, Kamis (17 Juli 2025) tidak ada yang mudah. Sebab dari enam negara yang akan bertanding, timnas Indonesia masih berada di posisi terbawah bila kita memandangnya dari angel ranking FIFA terbaru.

Baca juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Grup B Putaran 4 Piala Dunia 2025

Belum lagi faktor tuan rumah. Bertandang ke Timur Tengah selama ini memang tidak mudah. 

Cuaca di sana bisa sangat melelahkan. Selain itu, tuan rumah juga diuntungkan jadwal laga. 

Baik Qatar maupun Arab Saudi punya jeda waktu enam hari dari pertandingan pertama dan kedua. Sementara Indonesia dan negara lain harus bermain dengan jeda waktu 3 hari. 

Meski demikian, takdir bertemu dengan Arab Saudi dan Irak pada R4 nanti tidak perlu ditangisi. Pasalnya, tim Merah Putih sebenarnya punya pengalaman yang bisa merepotkan keduanya. 

Arab Saudi contohnya. Bagi skuad Garuda, Green Falcons bukanlah musuh baru. 

Kedua tim sudah bertemu di round 3 dan menariknya, Green Falcons tak pernah menang!

Pada pertemuan pertama, Arab Saudi yang masih ditangani pelatih kelas dunia, Roberto Mancini mampu ditahan imbang 1-1 di depan publiknya sendiri. Sementara pada laga kedua, saat Green Falcons dikembalikan ke tangan Herve Renard, Indonesia justru menang dengan skor 2-0.

Dua gol Marselino Ferdinand di GBK jadi pembuktian Garuda mampu membunuh raksasa!

Lalu bagaimana dengan Irak? Negeri Seribu Satu Malam ini juga bukan lawan baru. 

Hanya saja ceritanya sedikit berbeda. Indonesia selalu kalah dalam 3 laga terakhir.

Dari pertemuan itu, Indonesia kebobolan 10 gol dan hanya mampu memasukkan 2 gol saja. 

Mimpi buruk ini berawal dari perjalanan Indonesia ke Basra International Stadium, pada 16 November 2023. Saat itu, tim Merah Putih dibuat tak berkutik dan menelan kekalahan 1-5. 

Kedua tim kembali dipertemukan pada penyisihan grup Piala Asia 2024. Dan lagi-lagi skuad Garuda tersingkur dengan skor 1-3. Sementara pada pertemuan kedua di R2 tahun lalu, timnas Indonesia kalah dengan skor 0-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.

Di ajang R2 kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia kalah 1-5 di Irak dan 0-2 di GBK.Sementara pada pertemuan di Piala Asia tahun lalu, skuad Garuda juga dipermak dengan skor 1-3. 

Namun di balik semua kegagalan ini, bukan berarti Indonesia tak punya harapan. 

Sebaliknya, Skuad Garuda seharusnya lebih percaya diri karena timnas Irak diramu koki berbeda. 

Kehadiran pelatih kepala Graham Arnold di Timnas Irak jadi angin segar bagi Skuad Garuda. Maklum pria berusia 61 tahun itu penah 'kena mental' saat bersua timnas Indonesia. Ya, Arnold adalah pelatih yang menangani Australia saat dibuat tak berkutik di GBK pada R3. Dalam laga itu, Socceroos dipaksa pulang dengan hasil imbang tanpa gol dan berujung pada pengunduran diri Graham Arnold dari kursi pelatih yang telah ditempatinya sejak 2018.

Komposisi Irak tentu tidak semewah Australia. Karena itu, Irak seharusnya tidak jadi ancaman. Apalagi, skuad Garuda pada R4 nanti jauh lebih bertenaga dari yang pernah dihadapi Irak di R2. Kehadiran wajah-wajah baru seperti Joey Pelupessy hingga Ole Romeny bisa jadi pembeda.

PSSI Bikin Sulit

Hanya juara grup yang berhak melaju ke putaran final Piala Dunia 2026. Sementara tim yang finis di urutan kedua akan diadu kembali untuk memperebutkan jatah bermain di babak play-off. Karena itu, menghindari kekalahan di laga pertama sangat penting untuk menjaga asa. 

Hasil drawing sebenarnya tidak membuat misi ini mustahil bagi skuad Garuda. Hanya saja, tantangan terbesar kini justru datang dari internal tim Merah Putih. Keputusan PSSI mengundang Oxford United ke Piala Presiden 2025 membuat lini depan timnas Indonesia terancam tumpul.

Kok bisa?

Ya, akibat mengalami tekel horor dalam turnamen ini Ole Romeny menderita cedera yang cukup parah. Dia harus naik meja operasi dan kemungkinan besar absen hingga timnas Indonesia menjalani FIFA matchday melawan Lebanon dan Kuwait pada September mendatang. 

Kalaupun berhasil pulih sebelum saat R4 nanti, Romeny tentu butuh waktu untuk menghilangkan trauma cederanya. Situasi ini tentu jadi PR besar yang harus diselesaikan oleh Patrick Kluivert cs mengingat stok pemain yang bisa diplot sebagai nomor 9 seperti Romeny sangat terbatas. 

Pilihan untuk menaturalisasi pemain baru juga bukan opsi terbaik. Sebab dibutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk bisa membangun chemistry dengan pemain timnas Indonesia lainnya.

Untuk mematangkan persiapan timnas Indonesia, PSSI sudah mengagendakan dua uji coba pada bulan September nanti, yakni melawan Yordania dan Lebanon. Dua laga ini bakal berlangsung di Surabaya, Jawa Timur sebagai aklimatisasi terhadap cuaca di Arab yang dikenal sangat panas.

Sayang kebutuhan Skuad Garuda ternyata tidak itu saja. Selama ini, Jay Idzes Cs boleh dikatakan belum teruji saat tampil di markas lawan. Sepanjang R3, Timnas tidak pernah meraih kemenangan tandang sehingga membutuhkan uji coba yang berlangsung di luar Indonesia.  

Sementara tantangan lainnya yang tak kalah mengkhawatirkan tentu saja kiprah pemain-pemain diaspora yang belakangan meredup di level klub. Seperti diketahui, masih ada tiga pemain diaspora Indonesia, yakni Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-on dan Thom Haye yang sampai saat ini belum punya klub. Mereka terancam bermain di liga yang tidak sekompetitif sebelumnya. 

Begitu juga dengan Rafael Struick yang resmi pindah dari Brisbane Roar ke Dewa United. Situasi ini pun bukan tidak mungkin akan berpengaruh pada permainan mereka di timnas Indonesia. 

Well, kualifikasi R4 baru akan bergulir pada Oktober mendatang. Artinya masih ada 3 bulan lagi waktu untuk mempersiapkan timnas Merah Putih. Semoga Garuda bisa melaju ke Piala Dunia.  

x|close