Ntvnews.id, Jakarta - Pelatih Timnas Malaysia, Mohd Nafuzi kecewa berat timnya harus tersingkir dari Piala AFF U-23 2025. Pasukannya angkat koper setelah gagal menang lawan Indonesia U-23.
Pertarungan ini berakhir dengan skor imbang kaca mata. Malaysia U-23 yang sudah mengantongi dua kekalahan tidak punya pilihan selain memenangkan laga terakhir kontrak Garuda Muda.
Namun Indonesia tidak ingin tergelincir. Melawan musuh bebuyutan, Jens Raven dan kawan-kawan tetap tampil menekan meski hanya membutuhkan hasil imbang untuk ke semifinal.
Baca juga: Hasil Babak I: Skor Kacamata Warnai Duel Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia
Malaysia U-23 beberapa berusaha keluar, tapi serangan balasan yang dilancarkan selalu tersendart. Sepanjang laga, Malaysia boleh dikatakan hanya dua kali membuat repot kiper tuan rumah. Salah satunya lewat tendangan keras dari jarak 30 meter pada menit ke-52.
Bola sebenarnya sudah meluncur ke pojok gawang Indonesia. Namun Cahya Supriyadi berhasil membacanya dan segera melompat untuk menepis bola agar tidak bersarang di gawangnya.
Meski permainan Indonesia mendapat banyak kritik, Malaysia sama sekali tidak lebih baik. Hanya saja, pelatih timnas Malaysia U-23, Mohd Nafuzi punya pendapat sebaliknya. Menurutnya, justru menilai para pemainnya tampil luar biasa dan menunjukkan banyak perubahan di lapangan.
Menurut laporan media Vietnam, Soha, Nafuzi bahkan sangat emosional dengan hasil yang mereka dapatkan. Dia kecewa berat hingga harus menahan tangis saat menyampaikan hal itu.
"Saya pribadi sangat kecewa kami gagal ke semifinal, tapi apa yang sudah ditunjukkan para pemain dalam laga malam ini menunjukkan peningkatan kami," katanya dilansir dari Soha.
"Pemain semakin dewasa. Saya bangga karena tim ini masih muda dan baru terbentuk."
Menurut Nafuzi, semua sudah mereka antisipasi sebelum pertandingan. Termasuk lemparan ke dalam yang jauh dari Indonesia. Sayang, itu hal itu ternyata belum cukup untuk menang.
"Dan kami proaktif dalam pertandingan ini," beber Nafuzi.
Sementara itu, Indonesia akhirnya menutup babak penyisihan grup tanpa kekalahan. Dari tiga laga, pasukan Gerald Vanenburg meraih 2 kemenangan dan satu hasil seri. Torehan ini membuat Indonesia keluar sebagai jaura grup dan akan bertemu juara grup C dari tim yang lain.