Yuki Kawauchi, Atlet Lari Jepang yang Menang Boston Marathon dan Kini Tampil di Bali

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Agu 2025, 08:56
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Yuki Kawauchi Atlet Lari Jepang Yuki Kawauchi Atlet Lari Jepang (NTVNews.id: Dedi)

Ntvnews.id, Jakarta - Nama Yuki Kawauchi mungkin sudah tidak asing bagi pecinta lari marathon. Pelari asal Jepang ini dikenal bukan hanya karena prestasi kelas dunianya, tetapi juga karena kisah hidupnya yang menginspirasi.

Dijuluki “Professional Runner”, Kawauchi awalnya adalah pegawai pemerintah di Prefektur Saitama, Jepang, yang harus membiayai sendiri semua perlombaan tanpa dukungan sponsor.

Lahir di Setagaya, Tokyo, 5 Maret 1987, Kawauchi mencatat personal best marathon 2:07:27 di Lake Biwa Marathon 2021. Ia juga memegang rekor dunia unik, yaitu pelari pertama yang mencatat lebih dari 100 maraton dengan catatan waktu di bawah 2 jam 20 menit.

Lebih luar biasa lagi, ia menjadi pemegang rekor maraton sub-2:12 terbanyak di dunia, lebih dari 25 kali. Konsistensi inilah yang membuat Guinness World Records mengakui prestasinya.

Momen paling ikonik dalam kariernya datang di Boston Marathon 2018. Dalam cuaca ekstrem, hujan deras, dingin, dan angin kencang, Kawauchi berhasil menyalip juara bertahan Geoffrey Kirui dan finis pertama dengan catatan 2:15:58. Ia menjadi pelari Jepang pertama yang menjuarai Boston sejak 1987.

Tidak hanya serius, Kawauchi juga dikenal dengan sisi nyentriknya. Ia pernah berlari half marathon dengan setelan jas dan sepatu pantofel, mencatat waktu 1 jam 6 menit, meski bukan di rute resmi. 

Ia juga pernah memakai kostum panda dalam lomba lokal sebagai pemanasan sebelum Boston. Bagi Kawauchi, berlari bukan sekadar soal kecepatan, tetapi soal kecintaan dan konsistensi. 

“Saya suka berlari, suka mendaki gunung, dan suka bepergian. Itu yang membuat saya selalu termotivasi,” kata dia di Bali pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Dalam kunjungannya ke Bali untuk mengikuti Maybank Marathon, Kawauchi berbagi pengalaman tentang bagaimana ia menyeimbangkan pekerjaan penuh waktu dan latihan.

“Dulu saya masih amatir, jadi saya hanya latihan satu sesi per hari. Sebelum berangkat kerja, saya lari. Hari Rabu biasanya latihan keras, lalu akhir pekan ikut lomba,” katanya.

Ketika ditanya soal momen kemenangannya di Boston, Kawauchi mengaku tidak percaya. 

“Saat melewati garis finis, rasanya tidak nyata. Saya sama sekali tidak menyangka bisa menang,” ucapnya merendah.

Di Bali, Kawauchi turun di nomor half marathon. Ini adalah pertama kalinya ia berlari di Pulau Dewata. 

“Ini pengalaman pertama saya di Bali, dan saya sangat senang bisa ikut di sini,” ungkapnya.

Dengan filosofi sederhana, humor yang khas, dan kegigihan luar biasa, Yuki Kawauchi bukan hanya atlet, tapi juga simbol inspirasi bagi pelari amatir di seluruh dunia.

x|close