Ntvnews.id, Jakarta - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tengah mendorong ekspansi penggunaan Football Video Support (FVS), yaitu sistem bantuan video yang dirancang untuk kompetisi domestik di level bawah yang memiliki keterbatasan teknologi.
“Menyusul keputusan pada Rapat Umum Tahunan ke-139 The International Football Association Board, uji coba FVS telah diperluas ke kompetisi non-FIFA,” demikian pernyataan FIFA melalui situs resmi mereka, Selasa.
“Persetujuan tersebut membuka peluang bagi Asosiasi Anggota untuk mengadopsi solusi terpilih yang dikembangkan melalui FIFA Innovation Challenge.”
Dalam keterangan tersebut, FIFA menegaskan bahwa sistem FVS dibuat agar lebih hemat biaya dan mudah diadaptasi, sehingga cocok diterapkan di liga-liga kecil atau kompetisi usia muda yang tidak memiliki fasilitas untuk menggunakan VAR (Video Assistant Referee).
FVS menjadi inovasi yang ditujukan untuk membantu wasit di kompetisi dengan sumber daya terbatas, misalnya ketika hanya tersedia sedikit kamera dalam pertandingan. FIFA menyatakan bahwa sejauh ini, penerapan sistem tersebut telah menunjukkan kemajuan yang signifikan di berbagai negara.
Baca Juga: DPR Malaysia Semprot FAM Usai Kena Sanksi FIFA
Beberapa liga telah menjadi pelopor dalam penggunaan sistem ini. Di Italia, misalnya, kompetisi Serie C (divisi ketiga sepak bola pria) telah menerapkan FVS secara penuh waktu, dengan sekitar 200 pertandingan yang sudah memanfaatkan sistem ini.
Sementara di Spanyol, Liga F (kompetisi utama sepak bola wanita) dan Primera Federacion (divisi pria ketiga) juga telah mengadopsi FVS. Uji coba serupa akan segera diterapkan di Serie A wanita Italia.
Di Brasil, sistem ini tengah diuji pada Copa Paulista (piala negara bagian Sao Paulo) serta Copa do Brasil Feminina (piala nasional sepak bola wanita).
FIFA menargetkan untuk memperluas program uji coba FVS ke lebih banyak Asosiasi Anggota pada akhir tahun 2025 atau awal 2026, dengan sekitar sepuluh asosiasi yang kini sedang menyiapkan rencana penerapan sistem tersebut.
Sistem FVS ini dirancang agar bisa berfungsi dengan infrastruktur minimal, seperti hanya menggunakan satu atau dua kamera, berbeda dengan VAR yang membutuhkan sistem multi-kamera dan tim teknis khusus.
Selain meningkatkan akurasi keputusan wasit, langkah penerapan FVS juga dianggap sebagai bentuk demokratisasi teknologi wasit video agar dapat diakses oleh kompetisi di seluruh dunia, termasuk di wilayah dengan sumber daya terbatas.
Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen FIFA dalam menjaga integritas pertandingan di semua jenjang sepak bola.
(Sumber : Antara)