Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, menegaskan bahwa sistem Football Video Support (FVS) tidak boleh disamakan dengan atau dianggap sebagai versi modifikasi dari Video Assistant Referee (VAR).
Menurutnya, FVS memiliki tujuan yang berbeda, yakni menyediakan solusi teknologi yang lebih terjangkau bagi liga-liga domestik yang memiliki keterbatasan infrastruktur.
Dalam laporan yang dirilis FIFA melalui situs resminya pada Selasa, Collina menyampaikan bahwa FVS dikembangkan sebagai upaya memperluas akses terhadap teknologi perwasitan modern di seluruh dunia.
“FVS tidak boleh dianggap sebagai VAR atau versi modifikasinya, karena tidak melibatkan pejabat video yang memantau setiap insiden,” ujar Collina.
“Kami sangat terdorong oleh hasil pertama dan berharap dapat membantu Asosiasi Anggota kami mendapatkan manfaat dari teknologi ini.” tambahnya.
Baca Juga: FIFA Hadirkan FVS, Teknologi Baru Alternatif VAR yang Lebih Efisien
Jika VAR membutuhkan sistem multi-kamera, ruang kendali khusus, serta tim wasit video profesional, maka FVS dirancang dengan struktur yang jauh lebih sederhana. Sistem ini memungkinkan wasit untuk meninjau keputusan penting hanya dengan menggunakan satu atau dua kamera yang tersedia di stadion.
Baca Juga: FIFA Hadirkan FVS, Teknologi Baru Alternatif VAR yang Lebih Efisien
Dalam pelaksanaannya, peninjauan keputusan dapat dilakukan berdasarkan permintaan pelatih kepala atau pejabat tim, yang disampaikan melalui gerakan dan kartu khusus sebagai tanda resmi permintaan review.
Mekanisme ini membantu wasit memperbaiki kesalahan yang jelas dalam momen-momen krusial seperti keputusan gol, penalti, atau kartu merah langsung, tanpa mengganggu jalannya pertandingan secara signifikan.
FVS menjadi bagian dari visi FIFA untuk menciptakan sistem perwasitan yang lebih inklusif dan adil bagi seluruh level kompetisi, termasuk liga amatir dan federasi kecil yang sebelumnya tidak mampu mengakses teknologi seperti VAR.
Dengan biaya operasional yang rendah dan kemudahan adaptasi, FVS membuka peluang bagi lebih banyak kompetisi untuk mengadopsi teknologi bantuan video. Langkah ini juga memperkuat misi FIFA dan IFAB dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap keputusan wasit di lapangan.
FIFA berharap kehadiran FVS dapat menjadi jembatan menuju profesionalisme yang lebih tinggi bagi liga-liga domestik di berbagai negara, sekaligus menciptakan standar baru untuk kompetisi non-elite.
(Sumber : Antara)