Ntvnews.id, Jakarta - Kegagalan Timnas Indonesia di SEA Games 2025 kembali memantik perdebatan publik, kali ini setelah respons yang disampaikan oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, ramai disorot warganet dan pemerhati sepak bola nasional.
Alih-alih fokus pada evaluasi hasil atau langkah perbaikan, Arya justru menyampaikan permintaan maaf yang dinilai tidak lazim bagi seorang pengurus federasi. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak memahami urusan sepak bola Timnas Indonesia di ajang SEA Games 2025.
“Minta maaf, urusan sepak bola Putra Indonesia di SEA Games saya tidak mengerti (silakan tanya yang mengerti),” kata Arya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @arya.m.sinulinga, pada Sabtu, 13 Desember 2025 sekitar pukul 08.30 WIB.
Unggahan itu dengan cepat menyebar dan memicu beragam reaksi dari publik. Banyak pihak mempertanyakan pernyataan tersebut, mengingat Arya merupakan bagian dari jajaran Exco PSSI yang memiliki peran strategis dalam pengambilan keputusan, pengawasan program, serta arah kebijakan Tim Nasional Indonesia.
Baca Juga: Peluang Emas Indonesia Terbuka Lebar di SEA Games Thailand 2025, Sabtu Jadi Hari Penentuan
Baca Juga: Indonesia Tambah 7 Emas di Hari Keempat SEA Games 2025, Thailand Masih Perkasa di Puncak
Tak sedikit yang menilai sikap tersebut mencerminkan lemahnya tanggung jawab struktural di tubuh federasi. Sebagai pengurus inti PSSI, pernyataan “tidak mengerti” dinilai bertentangan dengan ekspektasi publik terhadap fungsi Exco yang seharusnya memahami dan mengawal kinerja tim nasional di berbagai level kompetisi.
Kegagalan Garuda Muda di SEA Games 2025 sendiri sebelumnya telah lebih dulu memicu gelombang kritik terhadap PSSI. Meski Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan pada laga terakhir fase grup, hasil tersebut tidak cukup mengantarkan mereka ke babak selanjutnya akibat kalah dalam perhitungan produktivitas gol.
Situasi tersebut memperkuat tuntutan publik agar PSSI melakukan evaluasi menyeluruh, baik dari sisi teknis, manajerial, maupun tata kelola organisasi. Namun, di tengah dorongan tersebut, pernyataan Arya Sinulingga justru dinilai memperlebar jarak kepercayaan antara federasi dan masyarakat.
Alih-alih meredam kekecewaan, respons tersebut dianggap menambah daftar pertanyaan publik tentang sejauh mana akuntabilitas dan pemahaman para pengurus PSSI terhadap prestasi Timnas Indonesia di level regional.
Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga. (Dok.Antara)