Di sisi lain, kerugian bersih perusahaan induk Neta, Hozon Auto, meningkat dari tahun ke tahun di China.
Dimana nilai kerugian bersihnya meningkat dari 4,84 miliar yuan (Rp10,66 triliun) pada 2021 menjadi 6,67 miliar yuan (Rp14,7 triliun) pada 2022, dan 6,87 miliar yuan (Rp15,14 triliun) pada 2023.
Kendaati secara keseluruhan penjualan mobilnya melambat di China, namun Neta punya harapan di pasar luar negeri.
Neta telah memasuki beberapa pasar di Asia Tengah, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika Selatan serta berniat memasuki pasar Eropa.
Neta juga disebutkan memiliki pabrik di luar negeri di Thailand yang mulai beroperasi pada November 2023.