"Industri ini kini berada pada titik kritis, menghadapi tantangan signifikan terkait produksi, lapangan kerja, dan persaingan global, yang membutuhkan tindakan segera dan terkoordinasi di tingkat UE," demikian isi dari draf dokumen tersebut.
"Daya saing industri otomotif Eropa harus tetap menjadi fokus utama kebijakan UE," lanjutnya.
Disebutkan jika Italia bukan satu-satunya negara atau partai Pemerintah yang menentang larangan tersebut. Sejumlah negara seperti Jerman, Republik Ceko, dan Partai Rakyat Eropa (EPP) juga menyerukan agar undang-undang tersebut direvisi.
EPP telah mendesak agar Uni Eropa mengizinkan penjualan mobil baru yang menggunakan bahan bakar tanpa emisi seperti biofuel dan bahan bakar sintetis, dengan rancangan dokumen internal yang menyatakan mereka ingin agar undang-undang tersebut mengizinkan teknologi pembakaran mutakhir.
Uni Eropa telah menuntaskan peningkatan tarif pada kendaraan listrik buatan China hingga 45 persen. Dimana masing-masing produsen mobil dikenakan tarif yang beragam.