Namun, kini dengan hampir selusin model yang dipasarkan, GM lebih fokus pada cara untuk menekan biaya produksi baterai.
Dengan sel prismatik, GM dapat menggabungkan lebih banyak baterai dalam satu paket untuk memaksimalkan kapasitas penyimpanan energi, sambil menekan biaya dan bobot kendaraan.
Selain itu, GM juga dilaporkan telah berdiskusi dengan TDK Corp. dari Jepang untuk memproduksi baterai di pabrik AS yang mengadopsi teknologi litium besi fosfat (LFP) yang dilisensikan dari Contemporary Amperex Technology Co. dari China.
Baterai LFP ini lebih murah, meskipun memiliki kapasitas penyimpanan energi yang lebih rendah dibandingkan dengan baterai berbasis litium ion yang kaya nikel.
Mulai tahun depan, Chevy Bolt EV akan menggunakan baterai litium besi fosfat, meskipun baterai tersebut belum akan diproduksi oleh usaha patungan TDK di AS.