Lindungi Keamanan Nasional, AS Terapkan Larangan Impor Mobil dan Teknologi China

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jan 2025, 10:39
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Pekerja BYD merakit kendaraan listrik di pabrik EV di Rayong, Thailand, pada 4 Juli 2024. (Foto: Reuters) Pekerja BYD merakit kendaraan listrik di pabrik EV di Rayong, Thailand, pada 4 Juli 2024. (Foto: Reuters)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joe Biden semakin mendekati pelaksanaan larangan impor kendaraan dan teknologi asal China. Kebijakan ini dapat memberikan dampak signifikan bagi produsen mobil, baik domestik maupun asing.

Menurut pernyataan resmi dari Gedung Putih, Presiden Biden mengambil langkah tegas untuk "melindungi Amerika Serikat dari ancaman terhadap keamanan nasional yang muncul dari keterlibatan China dan Rusia dalam rantai pasokan kendaraan terhubung di AS".

Sebagai bagian dari kebijakan ini, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) telah menetapkan aturan baru yang akan "melarang penjualan dan impor perangkat keras serta perangkat lunak untuk kendaraan terhubung, termasuk kendaraan yang sudah jadi, yang berasal dari China dan Rusia".

Dikutip dari Carscoops, Kamis, 16 Januari 2025, Gedung Putih menjelaskan teknologi konektivitas seperti Bluetooth, seluler, satelit, dan WiFi dapat meningkatkan kenyamanan serta keamanan bagi penggunanya. 

Namun, mereka menekankan "keterlibatan negara-negara musuh dalam rantai pasokan ini dapat membawa ancaman serius," karena dapat memberikan akses tanpa batas kepada pihak asing untuk mengontrol sistem terhubung dan data yang terkumpul.

Dalam pernyataan tersebut, pemerintahan Biden merujuk pada operasi spionase dan serangan dunia maya yang dilakukan oleh China, yang terus mengancam infrastruktur penting AS. 

Sebagai contoh, mereka menyebutkan serangan "Topan Volt" yang baru-baru ini menargetkan sistem komunikasi, energi, transportasi, dan air di AS, yang diduga dilakukan oleh peretas yang disponsori negara China.

Halaman
x|close