Ntvnews.id, Jakarta - Uji coba terbaru fitur Full Self-Driving (FSD) Tesla kembali memicu kekhawatiran tentang kesiapan teknologi mobil otonom di jalan raya.
Dikutip dari Engadget, Senin, 16 Juni 2025, dalam demonstrasi yang dilakukan di Austin, Texas, sebuah Tesla Model Y terekam kamera melaju melewati bus sekolah yang berhenti lengkap dengan lampu peringatan menyala, sebelum akhirnya menabrak manekin seukuran anak-anak yang ditempatkan di lintasan.
Demonstrasi ini dilakukan oleh The Dawn Project bersama dengan Tesla Takedown dan ResistAustin. Hasilnya menunjukkan perangkat lunak FSD gagal mengenali situasi tersebut dengan benar hingga delapan kali dalam pengujian berulang.
Sebagai catatan, fitur Full Self-Driving Tesla secara resmi disebut "Full Self-Driving (Supervised)" yang masih memerlukan perhatian penuh dari pengemudi. Sistem ini memberikan berbagai peringatan yang menuntut respons manusia, dan Tesla sendiri menyatakan mengabaikan panduan tersebut dapat menyebabkan cedera serius atau kematian.
Uji coba ini bukan pertama kalinya FSD menuai kritik. Dan O'Dowd, pendiri The Dawn Project sekaligus CEO perusahaan teknologi pesaing, telah lama memperingatkan tentang potensi bahaya dari sistem FSD milik Tesla, termasuk melalui kampanye iklan yang menyoroti ketidaksiapannya dalam menghadapi situasi di sekitar bus sekolah.
Pada April 2024, sebuah Tesla Model S yang menggunakan FSD terlibat dalam kecelakaan fatal di Washington yang merenggut nyawa seorang pengendara motor. Sementara itu, peluncuran kendaraan listrik otonom terbaru Tesla, yang dijuluki Cybercab, dikabarkan ditunda.
Elon Musk menyebut pihaknya "sangat paranoid soal keselamatan" dan membuka kemungkinan perubahan jadwal peluncuran yang semula direncanakan pada 22 Juni. Dia juga mengungkapkan Tesla pertama yang akan mengemudi sendiri dari pabrik hingga rumah pelanggan dijadwalkan hadir pada 28 Juni.