Namun, Motional terus mengalami kerugian karena pengembangan teknologi penggerak otonom belum menemukan terobosan komersial.
Menurut laporan bisnis afiliasi Hyundai Motor Group, akumulasi kerugian operasional startup tersebut berjumlah sekitar 2 triliun won (Rp23,5 triliun) selama tiga tahun terakhir.
Aptiv sebelumnya mengumumkan pada konferensi pendapatan kuartal keempat pada Januari jika mereka tidak akan lagi mengalokasikan modal untuk Motional dan akan mencari alternatif untuk mengurangi kepemilikannya, karena startup yang bergerak secara otonom terus mengalami penurunan.
Informasi terbaru yang diungkapkan mengenai tingkat teknologi Motional yakni dapat lulus tes SIM AS, ketika Hyundai Motor merilis film kampanye yang menunjukkan robotaxi Ioniq 5 yang sepenuhnya bertenaga listrik dan dapat mengemudi sendiri melewati proses pengujian simulasi pada Maret.
Video tersebut menunjukkan robotaxi Ioniq 5 dengan lancar menavigasi Las Vegas Strip dan daerah pinggiran kota.
"Investasi tambahan Hyundai Motor pada Motional menunjukkan komitmennya terhadap teknologi pengemudian otonom di saat masa depan jangka pendek dari kendaraan tanpa pengemudi tidak terlihat begitu cerah," kata seorang analis industri otomotif di sebuah perusahaan sekuritas lokal.
"Tetapi memiliki saham mayoritas di Motional akan memungkinkan Hyundai Motor mengambil keputusan lebih cepat dan mengubah arah dengan cepat. Meskipun masih ada pertanyaan sampai (Hyundai Motor) dapat menunjukkan hasil yang nyata, perusahaan tidak tergoyahkan oleh pengeluaran finansial tambahan karena bisnis utamanya menjual mobil berjalan dengan baik," sambungnya.