Ntvnews.id, Jakarta - Dominasi Jepang di industri otomotif global diperkirakan akan berakhir.
Seperti dilaporkan CarNewsChina mengutip Nikkei China, Selasa (30/12/2025), menyebutkan produsen mobil China diproyeksikan menjadi yang terbesar di dunia dalam penjualan kendaraan pada 2025, melampaui produsen Jepang untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade.
Berdasarkan data industri hingga November 2025 yang dihimpun dari pengungkapan produsen otomotif serta S&P Global Mobility, produsen kendaraan asal China diperkirakan mencatat penjualan sekitar 27 juta unit secara global pada 2025.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan kurang dari 25 juta unit yang diproyeksikan untuk produsen mobil Jepang.
Perhitungan tersebut mencakup kendaraan penumpang dan komersial, baik penjualan domestik maupun ekspor.
Atribusi penjualan didasarkan pada kepemilikan perusahaan dan kewarganegaraan merek, sementara usaha patungan 50:50 dihitung sesuai merek kendaraan yang dipasarkan.
Pasar Domestik Jadi Kekuatan Utama
Sekitar 70 persen penjualan produsen mobil China berasal dari pasar domestik. Lonjakan ini didorong oleh pesatnya adopsi kendaraan energi baru (NEV), termasuk mobil listrik baterai (BEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), yang kini menyumbang hampir 60 persen penjualan mobil penumpang di China.
BYD dan Geely Masuk Jajaran Elite Global
Laporan industri menunjukkan BYD dan Geely berhasil menembus 10 besar produsen mobil dunia berdasarkan penjualan 2025.
Sementara itu, Chery mencuat sebagai salah satu eksportir otomotif terbesar China berkat pertumbuhan penjualan luar negeri yang signifikan.
Ekspor China Melaju di Asia Tenggara dan Eropa
Ekspor kendaraan China terus mencatat pertumbuhan kuat sepanjang 2025. Asia Tenggara, kawasan yang selama ini didominasi merek Jepang, diproyeksikan menyerap sekitar 500.000 unit kendaraan China.
Di Eropa, penjualan produsen mobil China diperkirakan meningkat hingga 2,3 juta unit, meskipun masih menghadapi tarif impor.
Pertumbuhan ini didorong oleh tingginya ekspor kendaraan hibrida plug-in, yang tidak dikenakan bea tambahan.
Pasar Berkembang Ikut Menyumbang Pertumbuhan
Penjualan di pasar negara berkembang juga menunjukkan tren positif. Afrika diperkirakan mencatat penjualan 230.000 unit, naik 32 persen secara tahunan.
Sementara Amerika Latin diproyeksikan mencapai 540.000 unit, tumbuh sekitar 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jepang Kehilangan Momentum
Sebaliknya, produsen mobil Jepang yang sempat mencapai puncak penjualan hampir 30 juta unit pada 2018, diperkirakan tetap berada di bawah capaian China pada 2025.
Beberapa merek Jepang dilaporkan mengalami penurunan penjualan di pasar utama seperti Amerika Serikat (AS), serta terus kehilangan pangsa pasar di China akibat persaingan dengan merek lokal.
Laporan Nikkei menegaskan proyeksi penjualan 2025 ini mencerminkan perubahan peringkat global industri otomotif berdasarkan volume, tanpa menyiratkan faktor sebab-akibat di luar data yang tersedia.
Produsen mobil China PT Chery Sales Indonesia (CSI) turut menghadirkan Chery J6T pada pameran otomotif GJAW 2025. (Foto: Adiantoro/NTV)