Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa harga BBM di SPBU swasta Vivo, Shell, BP dan Exxon Mobil stabil setelah kesepakatan impor tambahan melalui Pertamina.
"Stabil, harga tidak ada kenaikan-kenaikan," kata Bahlil di Jakarta, Jumat 19 September 2025.
Menurutnya, harga BBM nantinya sesuai dengan harga minyak dunia Indonesian Crude Price (ICP).
Saat ini harga ICP sebesar 66,07 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.
Ia pun mempersilakan manajemen SPBU swasta untuk melakukan pembahasan business to business (B2B) dengan Pertamina terkait pembelian stok impor BBM tambahan.
Dalam kesempatan itu, Bahlil menyatakan SPBU swasta menyetujui untuk membeli stok BBM tambahan dengan skema impor melalui Pertamina.
"Mereka setuju, dan memang harus setuju untuk beli, berkolaborasi dengan Pertamina," jelasnya.
Menurut Bahlil, dari kesepakatan tersebut, SPBU swasta mengajukan beberapa syarat dalam skema impor tambahan BBM lewat kolaborasi dengan Pertamina, yaitu BBM yang dibeli merupakan BBM murni (fuel base) yang nantinya akan dilakukan pencampuran di tangki SPBU masing-masing.
Syarat selanjutnya, SPBU swasta mengajukan adanya survei bersama pembelian stok BBM, serta adanya transparansi harga pembelian.
Baca juga: Bahlil Imbau Shell Tidak PHK Karyawan
Dirinya juga menegaskan skema impor tambahan lewat Pertamina bukan satu pintu, melainkan perlu pengaturan mengingat menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sebagai informasi, Pertamina Patra Niaga masih memiliki sisa kuota impor sebesar 34 persen atau sekitar 7,52 juta kiloliter, yang cukup untuk memenuhi tambahan alokasi bagi SPBU swasta hingga Desember 2025 sebanyak 571.748 kiloliter. (Sumber:Antara)