Bahlil: Polri dan Kejaksaan Berperan Besar Dalam Proyek Pabrik Petrokimia di Cilegon yang Mangkrak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Nov 2025, 16:03
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Acara Peresmian Pabrik Lotte Chemical Indonesia Cilegon Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Acara Peresmian Pabrik Lotte Chemical Indonesia Cilegon (Istimewa)

Ntvnews.id, Cilegon - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa proyek pembangunan pusat pabrik petrokimia di Cilegon, Banten, sempat mengalami kemacetan selama beberapa tahun. Namun, berkat dukungan dan peran aktif Polri serta Kejaksaan, permasalahan tersebut akhirnya dapat diselesaikan hingga proyek kembali berjalan.

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) pada Kamis, 6 November 2025.

Dalam sambutannya di hadapan Presiden, Bahlil menyampaikan penghargaan kepada berbagai pihak, termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang turut hadir dalam acara tersebut.
Bahlil melaporkan bahwa proyek kompleks naphtha cracker yang dimulai pada tahun 2016 sempat mangkrak selama lima hingga enam tahun sebelum akhirnya bisa dilanjutkan pada tahun 2021.

"Pak Presiden, saya laporkan, proyek ini sempat mangkrak selama lima sampai enam tahun. Kami waktu itu di BKPM membentuk Satgas Investasi. Yang menyelesaikan masalah tanah ini adalah kepolisian dan jaksa," kata Bahlil.

Baca Juga: Momen Bahlil Salah Sebut Jabatan Mensesneg Prasetyo Hadi Jadi Mendagri

Ia kemudian menambahkan apresiasinya atas peran aparat penegak hukum.

"Karena itu, kontribusi Polri dan Kejaksaan sangat luar biasa," tegasnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Acara Peresmian Pabrik Lotte Chemical Indonesia Cilegon <b>(istimewa)</b> Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Acara Peresmian Pabrik Lotte Chemical Indonesia Cilegon (istimewa)

Menurut Bahlil, dalam proses penyelesaian masalah proyek tersebut, banyak pihak yang akhirnya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

"Ini banyak yang masuk sekolah (penjara) waktu proses pembangunannya," ujarnya disambut tawa ringan para hadirin.

Bahlil juga mengenang proses panjang negosiasi antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan yang berlangsung sejak 2020 hingga 2021. Ia bahkan menyebut ada staf BKPM yang sempat terpapar COVID-19 karena bekerja keras menangani proyek strategis nasional tersebut.

Baca Juga: Momen Bahlil Sapa Airlangga di Hadapan Prabowo: Kalau Gak Hormat, Bahaya Saya

Namun, berkat kerja sama lintas lembaga dan dukungan penuh dari semua pihak, proyek besar itu akhirnya dapat dirampungkan dan diresmikan oleh Presiden Prabowo. Ia menegaskan bahwa kawasan pabrik petrokimia ini menjadi pencapaian bersejarah bagi Indonesia.

"Proyek pertama 30 tahun lalu dikerjakan Chandra Asri. Setelah era Pak Harto (Presiden Soeharto) pada masa Orde Baru, kita belum pernah lagi mengerjakan proyek sebesar ini. Setelah 30 tahun, akhirnya kita bisa eksekusi proyek yang sama," tutur Bahlil.

Proyek Lotte Chemical Indonesia New Ethylene (LINE) di Cilegon merupakan bagian dari kompleks petrokimia terintegrasi yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Inisiatif ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam agenda hilirisasi sumber daya alam, guna memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi ketergantungan impor, serta memperluas ekspor produk industri kimia dasar.

Dengan nilai investasi mencapai USD 3,9 miliar atau sekitar Rp 62,4 triliun, proyek LINE menjadi pabrik naphtha cracker pertama di Indonesia dalam 30 tahun terakhir. Pembangunan ini menandai lompatan besar dalam industrialisasi nasional, sekaligus menempatkan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di sektor petrokimia Asia Tenggara.

x|close