OpenAI Bantah Tanggung Jawab dalam Kasus Bunuh Diri Remaja Adam Raine

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Nov 2025, 18:45
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip Foto - Logo OpenAI dan ChatGPT. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration) Arsip Foto - Logo OpenAI dan ChatGPT. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration) (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - OpenAI membantah tuduhan dalam gugatan hukum yang menyebut perusahaan bertanggung jawab atas kasus bunuh diri remaja berusia 16 tahun di Amerika Serikat bernama Adam Raine.

Gugatan tersebut diajukan oleh orang tua korban, Matthew dan Maria Raine, pada Agustus lalu, dengan menyatakan bahwa chatbot ChatGPT menjadi faktor penyebab kematian putra mereka.

Mengutip laporan Tech Crunch pada Jumat, 28 November 2025, OpenAI menyampaikan dalam dokumen tanggapannya bahwa perusahaan tidak dapat disalahkan atas kejadian tersebut. Perusahaan mengklaim bahwa dalam periode sekitar sembilan bulan Adam menggunakan ChatGPT, chatbot tersebut lebih dari 100 kali menyarankan Adam untuk mencari bantuan profesional.

Namun dalam gugatan keluarga Raine, disebutkan bahwa Adam berhasil mengakali sistem keamanan sehingga ChatGPT memberikan rincian teknis mengenai berbagai metode bunuh diri, seperti overdosis obat, tenggelam, hingga keracunan karbon monoksida. ChatGPT bahkan digambarkan turut membantu merencanakan apa yang disebut sebagai “bunuh diri yang indah”.

OpenAI berpendapat bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan layanan, yang secara jelas melarang pengguna mencoba menghindari atau menonaktifkan mekanisme perlindungan keselamatan di platform.

Selain itu, perusahaan menjelaskan bahwa halaman FAQ telah memperingatkan pengguna untuk tidak mengandalkan informasi dari ChatGPT tanpa melalui verifikasi eksternal.

Baca Juga: Remaja Bunuh Diri Setelah Diskusi Berbulan-bulan dengan ChatGPT, Orang Tua Gugat OpenAI

Baca Juga: OpenAI Izinkan Percakapan Dewasa di ChatGPT Mulai Desember

Terkait pernyataan tersebut, pengacara keluarga Raine, Jay Edelson, memberikan komentar dengan mengatakan, “OpenAI mencoba menyalahkan pihak lain, termasuk, secara mengejutkan, mengatakan bahwa Adam sendiri melanggar aturan dengan menggunakan ChatGPT sebagaimana cara ia diprogram.”

Dalam dokumen pengadilan, OpenAI juga menyertakan kutipan log percakapan Adam sebagai bagian dari bukti. Namun transkrip tersebut diserahkan secara tertutup sehingga tidak dapat diakses publik.

OpenAI menambahkan bahwa Adam sudah memiliki riwayat depresi dan kecenderungan bunuh diri sebelum menggunakan ChatGPT, serta sedang menjalani pengobatan yang dinilai dapat memperburuk pikiran negatifnya.

Di sisi lain, Edelson menyatakan bahwa tanggapan OpenAI masih belum menjawab kekhawatiran keluarga Raine. Menurutnya, perusahaan dan CEO Sam Altman belum memberikan penjelasan terkait momen-momen terakhir sebelum Adam meninggal, ketika ChatGPT disebut memberi semangat sekaligus menawarkan untuk menuliskan catatan bunuh diri.

Sejak gugatan keluarga Raine didaftarkan, muncul tujuh gugatan tambahan terhadap OpenAI—tiga terkait kematian akibat bunuh diri dan empat lainnya menyangkut gangguan psikotik yang diduga dipicu oleh interaksi dengan AI.

Kasus gugatan keluarga Raine diperkirakan akan berlanjut ke persidangan dengan juri.

(Sumber: Antara) 

x|close