Soroti Krisis Hunian, PBB: Lebih dari 300 Juta Orang di Dunia Tak Punya Rumah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Okt 2025, 15:23
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Foto yang diambil pada 11 Maret 2025 ini menunjukkan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Sapronovo, Wilayah Moskow, Rusia. ANTARA/Xinhua/Bai Xueqi Foto yang diambil pada 11 Maret 2025 ini menunjukkan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Sapronovo, Wilayah Moskow, Rusia. ANTARA/Xinhua/Bai Xueqi (Antara)

Ntvnews.id, PBB – Lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia tidak memiliki tempat tinggal, sementara sekitar satu dari delapan orang tinggal di kawasan kumuh atau pemukiman informal, ujar Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada Senin, 6 Oktober 2025.

Dalam peringatan Hari Habitat Sedunia, yang jatuh setiap Senin pertama bulan Oktober, Guterres menekankan bahwa urbanisasi yang pesat membuat kota-kota sering menanggung dampak krisis global. Konflik, ketidakstabilan politik, dan kondisi darurat iklim telah memaksa 123 juta orang meninggalkan rumah mereka.

Sebagian besar dari mereka mencari perlindungan di kota-kota besar maupun kecil yang sebenarnya sudah berada di bawah tekanan.

Guterres memperingatkan, layanan kesehatan, sistem air, dan jaringan transportasi kerap kewalahan, sementara risiko bencana baru terus mengintai. Namun, ia menekankan bahwa kota juga merupakan tempat di mana solusi dapat berkembang.

Baca Juga: PBB Desak Israel Hormati Hukum Laut Usai Serang Armada Bantuan Gaza

"Jika kita merencanakan inklusi, pendatang baru akan membantu menggerakkan perekonomian, memperkuat komunitas, dan memperkaya budaya," katanya.

Sekjen PBB menambahkan bahwa peringatan Hari Habitat Sedunia kali ini menyoroti berbagai solusi, mulai dari perumahan yang lebih baik, hak atas tanah, hingga sistem air dan sanitasi. Ia juga menghargai peran penting para wali kota dan pemerintah daerah, serta ketangguhan komunitas perkotaan, terutama kaum perempuan dan pemuda.

"Yang terpenting, kita berusaha membagikan inovasi yang membantu menjamin akses bagi kelompok paling rentan, termasuk penyandang disabilitas, warga lanjut usia dan anak-anak," tuturnya.

"Sebuah kota lebih dari sekadar batu bata dan semen. Kota menjadi janji akan sebuah tempat tinggal," ujar Guterres.

Sejak 1985, PBB menetapkan Hari Habitat Sedunia untuk merenungkan kondisi tempat tinggal manusia dan hak dasar setiap orang memperoleh rumah yang layak. Tema peringatan tahun ini berfokus pada respons terhadap krisis perkotaan.

(Sumber: Antara)

x|close