Dua Prajurit TNI Gugur Saat Persiapan HUT Diberikan Kenaikan Pangkat dan Santunan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Okt 2025, 17:32
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (ketiga kiri) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) dan Kepala BPOM Taruna Ikrar (kiri) didampingi Wamenhan Donny Ermawan Taufanto (kedua kiri) dan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita (ketiga kiri) memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di RSPPN Panglima Besar Soedirman, Jakarta, Selasa (7/10/2025). Pertemuan tersebut dalam rangka koordinasi dan konsultasi teknis kerja sama rumah sakit dan pengembangan farmasi antara Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, dan BPOM. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (ketiga kiri) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) dan Kepala BPOM Taruna Ikrar (kiri) didampingi Wamenhan Donny Ermawan Taufanto (kedua kiri) dan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita (ketiga kiri) memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di RSPPN Panglima Besar Soedirman, Jakarta, Selasa (7/10/2025). Pertemuan tersebut dalam rangka koordinasi dan konsultasi teknis kerja sama rumah sakit dan pengembangan farmasi antara Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, dan BPOM. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa dua prajurit TNI yang gugur dalam persiapan perayaan HUT ke-80 TNI pekan lalu akan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi serta santunan bagi keluarganya.

"Dapat santunan dari Asabri, satu orang untuk keluarga Rp350 juta, dan kenaikan pangkat luar biasa," ujar Sjafrie saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Nasional (RSPPN), Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa.

Selain itu, dua prajurit yang gugur, yakni Prajurit Kepala (Praka) Zaenal Mutaqim (TNI AL) dan Prajurit Satu (Pratu) Johari Alfarizi (TNI AD), juga dimakamkan secara layak melalui prosesi kemiliteran.

Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menambahkan bahwa Mabes TNI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh jajaran terkait insiden yang terjadi selama persiapan HUT TNI.

Baca Juga: TNI Apresiasi PLN, Listrik Andal Sukses Kawal HUT TNI ke-80

Tandyo tidak menjelaskan secara rinci hal-hal yang akan dievaluasi, namun menegaskan evaluasi ini dilakukan agar perayaan serupa di masa mendatang bisa berjalan kondusif tanpa menimbulkan korban jiwa.

Sebelumnya, Praka Zaenal Mutaqim dari TNI Angkatan Laut meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat prosesi terjun payung pada acara sailing pass atau parade armada laut yang digelar TNI AL di Teluk Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025. Zaenal tergabung dalam tim terjun payung yang menjalani simulasi tempur dalam rangka HUT ke-80 TNI.

Dua hari kemudian, pada Sabtu, 4 Oktober 2025, Pratu Johari Alfarizi dari Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad) meninggal dunia akibat jatuh dari atas tank milik TNI AD.

Baca Juga: Prabowo Tinjau Persiapan HUT TNI ke-80 di Monas, Disambut Antusias Warga

Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Fadjar menjelaskan bahwa Johari sedang berada di atas tank yang dibawa kendaraan transporter untuk persiapan acara puncak HUT TNI di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu, 5 Oktober 2025.

"Johari jatuh dari ketinggian sekitar 4 meter dan mengalami luka di beberapa bagian tubuh serta patah tulang," ujar Fadjar. Johari sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis, namun meninggal dalam perjalanan.

Sumber: ANTARA

x|close