Trump Sindir Putin Usai Umumkan Keberhasilan Uji Coba Rudal Nuklir Canggihnya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Okt 2025, 06:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump berjalan menuju tempat pertemuan tingkat tinggi di di Anchorage, Alaska, pada 15 Agustus 2025. /Anadolu/HO-Kremlin Press Office Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump berjalan menuju tempat pertemuan tingkat tinggi di di Anchorage, Alaska, pada 15 Agustus 2025. /Anadolu/HO-Kremlin Press Office (Antara)

Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keberhasilan uji coba terakhir rudal jelajah bertenaga nuklir terbaru yang diklaim tidak dimiliki negara mana pun di dunia. Namun, pengumuman itu memicu sindiran dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Putin menyampaikan bahwa uji coba terakhir rudal nuklir Burevestnik telah berhasil dilakukan. Ia memuji senjata tersebut sebagai senjata “unik” dengan jangkauan yang disebutnya “tidak terbatas.”

"Uji coba yang menentukan kini telah selesai," ujar Putin dalam video yang dirilis Kremlin saat pertemuan dengan pejabat militer, seperti dikutip AFP, Selasa, 28 Oktober 2025.

Rudal tersebut dilaporkan memiliki jangkauan hingga 14.000 kilometer. Putin juga telah memerintahkan agar infrastruktur disiapkan untuk penempatan senjata tersebut di angkatan bersenjata Rusia.

"Ini adalah senjata unik yang tidak dimiliki siapa pun di dunia," tegas Putin yang tampil mengenakan seragam loreng dalam pertemuan di pos komando bersama para jenderal yang memimpin operasi di Ukraina.

Baca Juga: Rusia Kembalikan 1.000 Jenazah Tentara Ukraina yang Gugur di Medan Perang

Putin menambahkan bahwa sejumlah ahli Rusia sebelumnya menyebut pembuatan senjata semacam itu tidak mungkin dilakukan, namun kini, katanya, “pengujian krusial” telah berhasil diselesaikan.

"Kekuatan strategis mampu menjamin keamanan nasional Federasi Rusia dan negara kesatuan secara menyeluruh," ucapnya.

Rudal Burevestnik, yang juga dikenal dengan kode 9M730 atau Storm Petrel, diklaim Moskow mampu menembus sistem pertahanan apa pun dan “tak terkalahkan” oleh teknologi pertahanan rudal saat ini maupun di masa depan. Rudal ini memiliki jangkauan hampir tak terbatas dengan lintasan penerbangan yang sulit diprediksi.

Dalam uji coba terakhir pada 21 Oktober, rudal tersebut dikabarkan terbang selama sekitar 15 jam sejauh 14.000 kilometer. Kepala Staf Militer Rusia, Valery Gerasimov, menyebut jarak tersebut belum merupakan batas maksimum kemampuannya.

"Karakteristik teknis Burevestnik memungkinkannya digunakan dengan presisi terjamin terhadap lokasi-lokasi yang sangat terlindungi, berapa pun jaraknya," ujar Gerasimov.

Baca Juga: Ukraina dan Rusia Saling Serang Fasilitas Energi, Gas dan Tambang Jadi Sasaran

Putin pertama kali mengumumkan pengembangan rudal ini pada tahun 2018 sebagai bagian dari program modernisasi besar-besaran militer Rusia.

Namun, pengumuman itu disambut dengan sindiran tajam dari Presiden AS Donald Trump.

Trump menilai uji coba rudal bertenaga nuklir tersebut sebagai “hal yang tidak tepat,” dan menyindir bahwa Putin seharusnya fokus menghentikan perang di Ukraina.

"Dia seharusnya mengakhiri perang (di Ukraina). Perang yang seharusnya berlangsung selama satu minggu, saat ini akan segera memasuki tahun keempat. Itulah yang seharusnya dia lakukan, alih-alih menguji coba rudal," kata Trump dalam komentarnya.

Komentar itu disampaikan Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan AS Air Force One ketika sedang melakukan kunjungan ke Asia.

Trump sendiri telah berjanji akan segera mengakhiri konflik Ukraina apabila kembali menjabat di Gedung Putih pada Januari lalu. Namun, perundingan antara Moskow dan Kyiv masih menemui jalan buntu meski ada upaya mediasi dari Washington.

Sementara itu, pasukan Rusia dilaporkan terus memperluas kendali di sejumlah wilayah Ukraina, menembus pertahanan Kyiv dalam pertempuran yang menelan biaya besar dan korban jiwa.

x|close