Mensos: 14 Juta KPM Terima Bansos Reguler pada Pekan Ini

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa sebanyak 14 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di berbagai daerah akan memperoleh penyaluran bantuan sosial (bansos) reguler pada pertengahan triwulan IV tahun 2025.

“Insya Allah di pekan ini juga nanti akan tambah lagi 14 juta lagi,” ujar Saifullah saat menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 bersama para siswa Sekolah Rakyat di Museum Bank Indonesia, Jakarta, Selasa.

Ia menerangkan bahwa program bansos reguler tersebut mencakup dua kategori, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT) atau sembako, yang secara keseluruhan menyasar lebih dari 18,2 juta keluarga penerima manfaat di seluruh Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Sosial, terdapat sekitar 390 ribu lebih KPM penerima PKH murni, 8,6 juta lebih penerima sembako murni, serta 9,6 juta KPM yang menerima bantuan ganda berupa PKH sekaligus sembako.

Baca Juga: Mensos Pastikan Tak Ada Biaya Pencairan BLTS, Semua Ditanggung Pemerintah

Penyaluran bansos tersebut dilakukan melalui bank-bank Himbara bagi penerima manfaat yang telah memiliki rekening, sedangkan PT Pos Indonesia ditugaskan untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang belum memiliki rekening atau tinggal di wilayah terpencil dengan akses terbatas.

Dalam kesempatan yang sama, Saifullah juga menegaskan bahwa masih terdapat sejumlah nomor rekening penerima manfaat yang perlu melalui tahap validasi dan verifikasi lapangan agar penyaluran bansos dapat tepat sasaran.

Proses validasi ini, lanjutnya, dilakukan secara kolaboratif antara Kementerian Sosial, Kementerian Keuangan, Badan Pusat Statistik (BPS), pemerintah daerah, dan mitra penyalur.
“Ya memang kami hari-hari ini melakukan uji lapangan, data dinamis berubah setiap hari. Turun tim pendamping kami dan juga dari sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah daerah, kabupaten, kota, untuk memastikan bahwa data-data yang kami kirim itu memang sesuai fakta di lapangan, jadi mohon bersabar bila ada yang belum menerima notifikasi,” tutur Saifullah menjelaskan.

(Sumber : Antara)