Ntvnews.id, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar Sekolah Rakyat ke depannya tak menjadi eksklusif. Sehingga berkompetisi dengan sekolah-sekolah yang ada di tengah masyarakat saat ini.
"Jangan sampai kemudian niat baik atau hal yang harusnya ini tujuannya baik, kemudian menjadi bersifat eksklusif, kemudian menjadi berkompetisi dengan sekolah-sekolah yang sudah ada, namun ini justru harus melengkapi sekolah-sekolah yang sudah ada," ujar Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 15 Juli 2025.
Ini disampaikan Puan, menanggapi masa pengenalan lingkungan satuan pendidikan (MPLS) bagi para siswa Sekolah Rakyat yang resmi dimulai serentak di 63 titik di seluruh Indonesia pada Senin, 14 Juli 2025.
Ia pun mengingatkan pemerintah untuk terus menyempurnakan pelaksanaan Sekolah Rakyat sebab berdasarkan laporan yang diterimanya terdapat banyak tantangan yang dihadapi untuk menjalankan program tersebut.
"Apa yang kemudian sudah dilakukan di lapangan tentu saja harus disempurnakan," kata dia.
Puan menilai, program Sekolah Rakyat yang dicanangkan Pemerintah sangat inovatif sehingga tidak ada rakyat Indonesia yang terlantar dalam mengakses pendidikan.
"Tentu saja sangat inovatif, harapan dari DPR kami akan mengawasi bahwa jangan sampai ada rakyat Indonesia yang terlantar, tidak mendapatkan pendidikan, sangat baik," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa DPR RI akan ikut membantu dan menjalankan fungsi pengawasannya terhadap jalannya program Sekolah Rakyat demi perbaikan di masa mendatang.
"Karena sesuatu yang baru itu tentu saja tidak bisa tiba-tiba langsung sempurna, dan saya berharap bahwa sinergi antara pemerintah dengan DPR bisa terus berjalan dalam menyempurnakan hal ini dengan tujuan adalah untuk pendidikan seluruh anak bangsa," tandasnya.