Ntvnews.id, Klaten - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa kemerdekaan sejati bukan hanya simbol negara, tetapi tercermin dari kesejahteraan rakyat. Hal ini ia sampaikan saat meresmikan peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Bentengan, Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin, 21 Juli 2025.
“Kemerdekaan sejati adalah kemerdekaan ekonomi,” tegas Prabowo. Ia menjelaskan bahwa meskipun Indonesia telah memiliki semua elemen negara, rakyat tetap belum merdeka jika masih ada yang kelaparan.
“Kita punya semua bentuk kenegaraan, DPR, MPR, DPD, gubernur, menteri. Tapi rakyat kita masih ada yang lapar, kita belum merdeka,” ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Serahkan SK Badan Hukum Kopdes Merah Putih ke Lima Ketua Koperasi
Prabowo mengingatkan bahwa pendiri bangsa memahami pentingnya kekuatan ekonomi. “Pendiri-pendiri bangsa kita, perintis kemerdekaan, mereka membentuk koperasi-koperasi. Dari bawah mereka membentuk serikat-serikat dagang,” kata Presiden.
Ia menilai koperasi adalah wujud perjuangan kolektif untuk memberikan kehidupan yang lebih layak bagi rakyat.
“Negara yang merdeka adalah negara yang bisa memberi makan rakyatnya. Rakyat yang merdeka adalah yang bisa menjamin memberi kehidupan yang layak bagi seluruh rakyatnya,” ucap Prabowo.
Selain itu, Prabowo menyoroti tantangan yang dihadapi koperasi di tengah hegemoni global.
“Ada negara-negara tertentu di dunia yang memang tidak suka melihat ada negara besar yang mau bangkit. Ini masalah manusia, masalah geopolitik, masalah hegemoni,” katanya.
Baca Juga: Menyesal Jadi Tentara Bayaran Rusia, Desertir TNI AL Satria Kumbara Minta Pulang ke Prabowo
Menurut Prabowo, koperasi dapat menjadi senjata ekonomi untuk melawan ketimpangan global. “Koperasi sebagai alatnya pihak yang lemah yang merubah kelemahan menjadi kekuatan, selalu dianggap sarana untuk berdaulat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa koperasi harus dikelola dengan semangat gotong royong agar bisa membantu masyarakat kecil keluar dari kemiskinan.
“Gotong royong adalah milik bangsa Indonesia. Dengan gotong royong, kita bisa mengubah kelemahan menjadi kekuatan,” tutupnya.