Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak 100 siswa dari Sekolah Rakyat dijadwalkan berpartisipasi dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada 17 Agustus 2025.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo, menjelaskan pada Senin. 11 Agustus 2025 di Jakarta bahwa keikutsertaan para siswa ini merupakan undangan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Sekolah Rakyat, insya Allah, diundang oleh Bapak Presiden untuk hadir di Istana. Nanti di sana mereka akan bernyanyi," ujarnya.
Dari total 100 siswa yang terlibat, 11 di antaranya berasal dari Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Ciracas, Jakarta Timur. Mereka akan bergabung dengan tim paduan suara lain dalam prosesi pengibaran bendera Merah Putih.
Baca Juga: Sekolah Rakyat: Guru Mundur Murid Pergi, Ada Apa?
Agus berharap partisipasi siswa Sekolah Rakyat dalam perayaan kenegaraan tersebut dapat memotivasi mereka untuk terus belajar dan berprestasi. Ia juga menekankan bahwa hal ini menjadi bukti nyata kontribusi program tersebut dalam membentuk generasi muda yang berdaya saing.
“Mohon dukungannya. Ini program luar biasa yang memerlukan dukungan dari semua pihak, terutama media,” ujarnya.
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berasrama yang dirancang untuk menjangkau anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (desil 1 dan 2) berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Baca Juga: Kemensos dan Kementrans Siapkan Sekolah Rakyat di Wilayah Transmigrasi Mulai 2026
Program ini, yang diinisiasi pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, bertujuan memutus rantai kemiskinan melalui pendekatan terintegrasi meliputi pendidikan, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan jaminan sosial secara menyeluruh, termasuk layanan kesehatan bagi siswa serta keluarganya.
Kementerian Sosial sebagai pelaksana teknis telah memulai tahap perintisan Sekolah Rakyat di 159 lokasi di seluruh Indonesia. Sebanyak 70 lokasi telah beroperasi sejak pertengahan Juli hingga Agustus, sedangkan sisanya akan diluncurkan secara bertahap mulai awal September 2025.
Pada tahap pertama ini, jumlah siswa yang terdaftar mencapai sekitar 9.700 anak, yang akan dibimbing oleh 1.400 guru dan 2.000 tenaga kependidikan, termasuk wali asrama dan wali asuh.
(Sumber: Antara)