Ntvnews.id, Jakarta - Setelah resmi diluncurkan Presiden Prabowo Subianto hari ini, Senin, 21 Juli 2025, sebanyak 80 ribu kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih mulai bergerak serentak di seluruh Indonesia.
Dalam wawancara program NTV Prime di Nusantara TV, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebut, Koperasi Desa Merah Putih ini tidak seperti koperasi biasa, yang hanya menjadi wadah simpan-pinjam atau distribusi barang. Koperasi-koperasi baru ini, lanjut Budi Arie, didesain sebagai alat perjuangan rakyat untuk merebut kembali kendali atas ekonomi desa dari para tengkulak, rentenir, dan dominasi pasar yang tak adil.
“Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo memang bertujuan untuk mengerjakan hal-hal yang strategis dalam praktek ekonomi masyarakat, khususnya di desa dan akar rumput,” ujar Budi Arie saat berdialog dengan presenter Nusantara TV Tascha Liudmila.
Menurutnya, koperasi-koperasi ini tidak hanya hadir sebagai lembaga ekonomi, tetapi sebagai bagian dari gerakan nasional untuk membangkitkan kembali ekonomi rakyat. Presiden Prabowo, ujar Budi Arie, bahkan secara langsung memerintahkan 18 kementerian dan lembaga untuk terlibat aktif dalam kerja besar ini.
Baca Juga: Prabowo Tekankan 80.000 Koperasi sebagai Upaya Memperpendek Rantai Distribusi
Prabowo Subianto (YouTube Setpres)
“Karena itu Presiden ingin melakukan pemerintahan kepada kita semua, 18 kementerian dan lembaga, untuk melakukan kerja besar, gerakan ekonomi rakyat,” jelas Budi Arie.
Apa yang membedakan koperasi-koperasi ini dari yang sebelumnya? Menurut Budi Arie, fokus utama mereka adalah menyelesaikan persoalan-persoalan struktural di ekonomi desa. Salah satunya adalah memperpendek rantai distribusi yang selama ini membuat harga kebutuhan pokok menjadi mahal di tingkat konsumen, sekaligus merugikan produsen di tingkat petani dan nelayan.
“Kita ingin memutus atau memperingkas saluran distribusi, rantai distribusi panjang yang membuat harga-harga lebih mahal,” ujar mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini.
Koperasi Merah Putih juga diarahkan menjadi benteng melawan praktik rentenir dan tengkulak yang selama ini menjerat masyarakat desa dengan bunga tinggi dan skema ekonomi yang eksploitatif.
Baca Juga: Koperasi Desa Merah Putih Diluncurkan, Zulhas: Presiden Prabowo Buat Sejarah Baru
“Bagaimana rentenir, tengkulak bisa kita perangi,” tegasnya.
Lebih jauh, koperasi-koperasi ini ditargetkan menjadi motor untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di desa. Dengan konsolidasi yang kuat, koperasi akan mengambil alih fungsi-fungsi ekonomi yang selama ini dikuasai pihak eksternal desa, seperti distribusi sembako, pupuk, elpiji, bahkan hingga layanan pembayaran dan farmasi desa.
“Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga memajukan desa-desa di seluruh Indonesia,” tambah Budi Arie.
Peluncuran koperasi dalam skala masif ini memang tidak datang tiba-tiba. Ia merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor yang melibatkan berbagai kementerian, lembaga, hingga BUMN strategis seperti Bulog, Telkom, BRI, Pupuk Indonesia, dan PLN. Dengan jaringan seluas itu, koperasi Merah Putih diharapkan bisa menjadi infrastruktur sosial-ekonomi baru yang mampu menggerakkan potensi desa secara berdaulat.