Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri untuk membicarakan berbagai isu, mulai dari ketahanan pangan nasional hingga rencana peluncuran rumah subsidi secara besar-besaran.
Melalui unggahan di akun Instagram Sekretariat Kabinet pada Rabu, Teddy menyatakan bahwa Presiden Prabowo mendiskusikan perkembangan program cetak sawah serta situasi ketahanan pangan nasional bersama beberapa menteri Kabinet Merah Putih dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari yang sama.
Ia menginformasikan bahwa persediaan beras nasional saat ini mencapai 4,2 juta ton. Dengan ketersediaan tersebut, pemerintah memastikan kebutuhan pangan masyarakat dalam waktu dekat tetap aman.
Baca Juga: Era Prabowo Produksi Beras Naik 14 Persen, Stok Tertinggi Sepanjang Sejarah
Di kesempatan lain, Presiden Prabowo juga menerima laporan dari Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga menjabat Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengenai kemajuan inisiatif strategis Indonesia terkait penguasaan lahan di Mekkah, Arab Saudi.
Teddy menyampaikan bahwa kebijakan tersebut merupakan langkah bersejarah dan pertama kali diterapkan dalam peraturan negara tersebut.
Baca Juga: Prabowo Panggil Menteri PKP Bahas Program Perumahan Rakyat dan KUR Perumahan
Presiden Prabowo turut memanggil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait guna mendiskusikan sejumlah program prioritas di sektor perumahan, termasuk peluncuran rumah subsidi dalam skala luas serta pengembangan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan.
Kegiatan Presiden Prabowo Subianto pada hari itu ditutup dengan memimpin rapat terbatas, di mana salah satu topik yang dibahas adalah temuan mengenai pelanggaran standar mutu beras premium dan medium yang beredar di pasar.
"Kepala Negara memberikan arahan yang jelas, bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran. Proses hukum harus berjalan," kata Seskab Teddy.