Ntvnews.id, Jakarta - Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2025 sebesar 5,12 persen year-on-year tercermin dari sejumlah indikator utama ekonomi yang menunjukkan tren positif, termasuk kepercayaan konsumen, penjualan riil, dan neraca perdagangan.
Airlangga mengatakan sejumlah indikator utama tersebut meliputi Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK), Indeks Pertumbuhan Riil (IPR), neraca perdagangan, impor barang modal, realisasi investasi hingga cadangan devisa.
“Kalau kita lihat juga sejumlah leading indicator, kita lihat Indeks Kepercayaan Konsumen juga positif, kemudian juga penjualan riil juga positif,” kata Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.
Baca Juga: Waketum Gerindra Tegaskan Teguran Keras untuk Bupati Pati Sudewo
Ia menjelaskan bahwa IKK masih berada di zona optimistis dengan capaian pada Juli 2025 yang tercatat sebesar 118,1. Adapun IPR tumbuh 4,77 persen year-on-year pada Juli 2025.
Realisasi investasi pada periode Januari hingga Juni 2025 mencapai Rp924,9 triliun atau tumbuh 13,6 persen year-on-year, dengan serapan tenaga kerja mencapai 1,26 juta orang.
“Ekspor, impor, dan neraca perdagangan juga (tumbuh) positif. Ekspor tumbuh double digit 11,29 persen yoy, impor (naik) 4,28 persen yoy. Neraca perdagangan bulan Juni sebesar 4,1 miliar dolar AS (Rp66,24 triliun, kurs 1 dolar AS = Rp16.162),” ujar Airlangga.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia hingga Juni 2025 mencapai 23,43 miliar dolar AS (Rp378,67 triliun) dengan impor sebesar 19,33 miliar dolar AS (Rp312,41 triliun).
Baca Juga: 2 Kelompok di Kabupaten NTT Bentrok, Polisi: Ada Beberapa yang Luka
Menurut Airlangga, tingginya nilai impor barang modal pada triwulan II 2025 juga berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang.
"Yang baik adalah impor daripada barang modal yang besarnya 32,5 persen secara year-on-year dan cadangan devisa relatif aman lebih dari 6 bulan yaitu di atas 152 miliar dolar AS (Rp2,46 kuadriliun),” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan dalam Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan di Jakarta, Jumat, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 didorong oleh konsumsi masyarakat dan ekspor dari hilirisasi.
Prabowo menyebut lebih dari setengah pertumbuhan ekonomi Indonesia berasal dari sektor konsumsi masyarakat, yang tumbuh hingga 4,97 persen. Ekspor Indonesia juga disebut menunjukkan penguatan sebesar 10,67 persen berkat nilai tambah dari hilirisasi.
“Kita rasakan sekarang, ekonomi triwulan II 2025 tumbuh 5,12 persen year-on-year, membaik dari triwulan I, 4,87 persen,” ujar Prabowo.
Baca Juga: Menko AHY: Presiden Tekankan Pentingnya Kedaulatan dan Kemandirian Bangsa
(Sumber: Antara)