IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Lesu ke Rp15.526 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Okt 2024, 09:58
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi grafik saham Ilustrasi grafik saham

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (4/10) diperkirakan bergerak variatif seiring dengan adanya sentimen dari tingkat global.

Dilansir dari Antara, IHSG dibuka melemah 12,04 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.531,79.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,56 poin atau 0,27 persen ke posisi 934,82.

"IHSG pada hari ini diperkirakan kembali bergerak fluktuatif merespons sentimen global," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Pergerakan IHSG dan rupiah melemah terutama terkait dengan kondisi Timur Tengah yang masih panas dan menciptakan ketidakpastian.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Loyo ke Rp15.333 per Dolar AS

Bank asal Australia, ANZ dan keluarga Gunawan dari Indonesia mempertimbangkan untuk menjual saham pengendali gabungan di Bank Pan Indonesia Tbk PT (Panin Bank) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurut data LSEG, ANZ memiliki 39,22 persen saham di bank tersebut, total saham mereka bernilai sekitar 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) berdasarkan harga penutupan saham PNBN pada Rabu (02/10), yang sebesar Rp1.540 rupiah per saham.

Berita ini dapat memberikan sentimen positif lanjutan untuk saham-saham yang terkorelasi dengan grup Panin.

Dari data, klaim data pengangguran AS untuk pekan yang berakhir 28 September 2024, meningkat dibandingkan pekan sebelumnya dan lebih tinggi dari perkiraan. Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara meningkat sebanyak 6.000 minggu lalu menjadi 225.000.

Fokus pasar juga tertuju pada data on-Farm Payrolls AS, konsensus memperkirakan berasa di angka 142.000, menandakan potensi perlambatan di sektor pekerjaan, dengan tingkat pengangguran yang diproyeksikan stabil di level 4,2.

Sementara itu, pasar saham AS melemah pada Kamis seiring kekhawatiran mengenai ketegangan di Timur Tengah membuat para investor cemas menjelang laporan penggajian bulan September.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 184,93 poin, atau 0,44 persen berakhir di 42.011,59, indeks S&P 500 kehilangan 0,17 persen dan ditutup pada 5.699,94, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,04 persen menjadi 17.918,48, dengan reli lebih dari 3 persen pada saham Nvidia menahan tekanan penurunan.

Baca juga: IHSG Dibuka Lesu Hari Ini, Rupiah Melemah ke Rp15.210 per Dolar AS

Futures minyak mentah AS naik lebih dari 5 persen, mendorong kenaikan mingguan menjadi lebih dari 8 persen, seiring meningkatnya kekhawatiran terkait Timur Tengah mendorong harga naik.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 101,50 poin atau 0,26 persen ke level 38.653,60, indeks Hang Seng menguat 160,41 poin atay 0,73 persen ke level 22.273,92, dan indeks Straits Times menguat 3,31 poin atau 0,09 persen ke 3.580,73.

Bergeser ke indeks Shanghai (China) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (4/10) melemah 97 poin atau 0,63 persen menjadi Rp15.526 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.429 per dolar AS.

Halaman
x|close