Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang transisi pemerintahannya ke presiden terpilih Prabowo Subianto berjalan dengan lancar.

Jokowi bercerita pengalaman transisi kepemimpinannya pada 2014 yang memakan waktu 1 sampai 1,5 tahun

"Saya 2014 butuh waktu 1-1,5 tahun untuk memulai konsolidasi, artinya 1-1,5 tahun waktu kita hilang. Oleh karena itu saya sangat senang sekali proses transisi kepemimpinan ini, kita harapkan yang tinggal 12 hari berjalan dengan baik," ucap dalam sambutan dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (8/10/2024).

Lebih lanjut, Kepala Negara itu menceritakan Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah menyiapkan rencana kerja dan program transisinya dengan baik jelang pelantikan.

Baca juga: 12 Hari Jelang Lengser, Jokowi: Transisi Pemerintahan Berjalan Mulus

Pasalnya semenjak menjadi Presiden Terpilih, Praboowo selalu hadir di setiap rapat Paripurna maupun rapat terbatas apapun topiknya.

"Kalau sebelumnya hanya untuk urusan pertahanan, tapi setelah menjadi Presiden terpilih, di semua rapat terbatas, rapat paripurna selalu hadir. Sehingga rencana-rencana untuk program unggulan yang akan dilaksanakan itu betul-betul disiapkan dengan baik dengan menteri-menteri sekarang," ungkap Jokowi.

"Sebagai contoh, untuk RAPBN 2025, saya tidak tahu berapa kali pertemuan Pak Prabowo dengan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani. Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapan itu," sambungnya.

Sebelumnya, Mantan Menteri Perdagangan Periode 2016-2019 sekaligus Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita menyampaikan transisi kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto berjalan mulus.

Baca juga: Istana Bantah Jokowi Tak Salami Try Sutrisno di HUT TNI

Enggar menyebut, transisi kepemimpinan dari Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto merupakan yang terbaik dalam perjalanan bangsa Indonesia.

"Kita bisa melihat aura dan suasana transisi yang mulus, berkelanjutan, dan penuh suasana persahabatan menjadi sinyal kepada pasar, baik domestik maupun internasional, ini adalah transisi terbaik dalam perjalanan sejarah bangsa kita," ujar Enggar.