Kepsek Dicopot Buntut Study Tour ke Bali, SMAN 6 Depok Minta Maaf ke Dedi Mulyadi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Feb 2025, 04:05
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Jumat (21/2/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Jumat (21/2/2025). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Sekolah SMAN 6 Depok Siti Faizah dicopot Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi. Ini buntut sikap Siti yang mengabaikan imbauan Dedi, agar sekolahnya tak mengadakan study tour ke Bali.

Terkini, pihak SMAN 6 Depok meminta maaf ke Dedi Mulyadi. Permintaan maaf disampaikan Humas SMAN 6 Depok Syahri Ramadhan.

"Sekali lagi Bapak (Dedi Mulyadi), mohon arahannya dan kami juga mohon maaf atas segala kekhilafan," ujar Syahri, dikutip Sabtu, 22 Februari 2025.

Dia mengaku menafsirkan pernyataan Dedi di media sosial soal study tour tersebut sebagai imbauan, bukan larangan.

"Kami menginterpretasikan kata-kata imbauan adalah sebagai bukan larangan," kata Syahri.

Adapun usai mendapatkan imbauan itu, pihak sekolah mengadakan musyawarah dengan wali kelas dan orang tua para siswa. Hasil musyawarah menyatakan bahwa study tour SMAN 6 Depok tetap dilaksanakan sebagaimana kesepakatan awal.

Menurut Syahri, pernyataan Dedi Mulyadi di media sosial tersebut ditulis pada H-1 sebelum keberangkatan.

"Karena pada saat itu beliau menyampaikan melalui sosial media itu jaraknya hanya H-1 dari keberangkatan, akhirnya kami melakukan mekanisme rembukan," papar dia.

Menurutnya, SMAN 6 Depok selaku penyelenggara study tour terikat MoU dengan pihak travel.

"Pada saat itu pertimbangannya adalah H-1, dimana kita sudah membayarkan pembiayaan-pembiayaan dan sebagainya ke pihak travel selaku penyelenggara perjalanannya," kata dia.

Apabila acara dibatalkan, maka dana yang sudah dibayarkan tidak dikembalikan sepenuhnya. "Itu ada satu klausa MoU, ketika kita membatalkan kegiatan tersebut di rentang waktu kurang dari satu hari misalnya, maka pembiayaan itu yang sudah dibayarkan hanya dikembalikan 25 persen," kata Syahri.

Di samping itu, jika dibatalkan, pihak sekolah khawatir akan menimbulkan polemik lebih lanjut. Karena pihak orang tua murid sudah membayar sejumlah biaya untuk study tour.

"Itu kan berpotensi menjadi polemik, pasti orang tua murid yang sudah bayar, 'Kok kita enggak jadi, tapi dikembalikan uangnya segini'," jelasnya.

"Itulah pertimbangannya," imbuhnya.

x|close