Kredit BNI Tumbuh 9,5 Persen, Capai Rp735 Triliun per September 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Okt 2024, 12:30
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menara BNI (BNI) Menara BNI (BNI)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 9,5 persen secara tahunan atau year onyear (yoy) menjadi Rp735 triliun per September 2024.

"Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi yang mencatat kenaikan sebesar 15,1 persen yoy menjadi Rp409,2 triliun," kata Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III-2024 BNI, Jumat (25/10/2024).

Lebih lanjut, Novita menyebut segmen konsumer secara keseluruhan mencatat pertumbuhan 14,6 persen yoy menjadi Rp137 triliun, dengan kredit personal (payroll) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai pendorong utama.

Tahun ini untuk segmen menengah dan kecil masih difokuskan dalam hal perbaikan credit underwriting sehingga kedua segmen ini akan siap menjadi diversifikasi pertumbuhan kredit BNI tahun depan.

Baca juga: Naik 15,3 Persen, Nilai Transaksi Digital BNI Capai Rp5.743 Triliun di Kuartal III-2024

Novita mengungkapkan anak Perusahaan BNI, seperti BNI Finance, telah menjadi mesin pertumbuhan baru.

Salah satu contohnya adalah kolaborasi antara BNI dan BNI Finance dalam pembiayaan bersama (joint financing) untuk meningkatkan kredit segmen consumer, terutama untuk produk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Kerja sama ini menghasilkan pertumbuhan yang sangat baik, dengan penyaluran KKB mencapai Rp1 triliun per September 2024, naik dibandingkan periode 2023. Hal ini sesuai dengan strategi BNI untuk memperkuat sinergi antar anggota Grup BNI.

Sebagai hasil dari akselerasi kredit pada segmen berisiko rendah, kualitas aset BNI terus membaik, ditandai dengan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang berhasil dipertahankan di level 2 persen pada kuartal III-2024.

Baca juga: BNI Kantongi Laba Bersih Rp16,3 Triliun di Kuartal III-2024

Kredit berisiko atau Loan at Risk (LaR) membaik menjadi 11,8 persen, sehingga Cost of Credit (CoC) dapat dijaga di angka 1 persen. Beban provisi juga turun sebesar 19,7 persen yoy menjadi Rp5,4 triliun.

Penyaluran kredit BNI yang sehat juga di-support oleh pertumbuhan dana CASA (giro dan tabungan). Per September 2024, CASA BNI mampu tumbuh 5,5 persen yoy terutama ditopang oleh tabungan yang mampu tumbuh solid 7,4 persen yoy. 

Halaman
x|close