Ntvnews.id, Jakarta - Bumi yang telah berusia sekitar 4,5 miliar tahun ini mengalami berbagai periode unik sebelum munculnya kehidupan kompleks seperti manusia dan dinosaurus.
Dilansir dari Live Science, Selasa, 26 November 2024, menyebut salah satu periode paling menarik adalah "Bumi Bola Salju" atau Snowball Earth, yang terjadi sekitar 600 hingga 700 juta tahun lalu ketika seluruh permukaan planet tertutup lapisan es tebal.
Periode ini dianggap sebagai salah satu peristiwa penting yang memicu ledakan Kambrium, sebuah era yang ditandai oleh kemunculan organisme multiseluler kompleks di Bumi. Namun, bagaimana periode ekstrem ini bisa terjadi?
Paul Hoffman, seorang geolog dari University of Victoria, pertama kali menemukan bukti keberadaan periode ini melalui analisis bebatuan. Ia menemukan lapisan glasial kuno yang bercampur dengan batu kapur—material yang biasanya terbentuk di perairan hangat. Keberadaan es di antara batu kapur menunjukkan bahwa lapisan es menutupi hampir seluruh Bumi, termasuk lautan tropis.
Baca Juga: Salju Turun di Kawasan Gurun Arab Saudi, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Menurut Hoffman, permukaan Bumi kala itu dilapisi embun beku dan kristal-kristal es kecil akibat suhu ekstrem di bawah titik beku. Sementara itu, di bawah lapisan es mengapung, lautan asin terus bergerak akibat aktivitas pasang surut dan panas bumi dari dasar laut.
Fenomena ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk proses geologis dan atmosfer. Pada saat itu, superkontinen Rodinia—gabungan seluruh benua—mulai terpecah menjadi bagian-bagian kecil. Pecahnya Rodinia meningkatkan curah hujan di daratan, yang mempercepat pelapukan batuan. Proses ini menyerap karbon dioksida dari atmosfer, menyebabkan penurunan suhu Bumi.