IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Masih Sentuh Rp16 Ribu per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Des 2024, 09:59
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 18 Desember 2024 diperkirakan bergerak mendatar di tengah optimisme pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 30,93 poin atau 0,43 persen ke posisi 7.188,66.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,31 poin atau 0,39 persen ke posisi 845,64.

"IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Baca juga: Jerman Hapus Utang RI Rp1,26 Triliun, Dialihkan ke Program Kesehatan TBC-HIV

Dari dalam negeri, fokus pelaku pasar tertuju pada keputusan Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) diselenggarakan pada Selasa dan Rabu pekan ini (17 dan 18 Desember 2024).

Konsensus memproyeksikan bahwa BI akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5,75 persen. Suku bunga acuan yang tertahan lebih panjang akan cenderung memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, derasnya arus keluar asing atau capital outflow dari pasar saham domestik menjadi sentimen negatif penggerak IHSG, yang mana asing mencatatkan net sell Rp1,63 triliun di seluruh pasar.

Dari mancanegara, data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan belanja konsumen tetap solid menjelang pergantian tahun.

Tercatat, penjualan ritel AS meningkat lebih dari perkiraan pada November 2024, sebagian didukung oleh percepatan pembelian kendaraan bermotor, konsisten dengan momentum kuat dalam ketahanan perekonomian.

Baca juga: Viral Video Dugaan Asusila Oknum Lurah dan Office Girl Gegerkan Warga Padang

Pelaku pasar sebagian besar fokus pada pengumuman kebijakan The Fed pada Rabu (18/12), dan hampir sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin. Keputusan ini akan menandai pemotongan suku bunga acuan tiga kali berturut-turut.

Pada akhir pekan, bank sentral China (PBoC) akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya pada periode Desember 2024.

China juga akan merilis produksi industri China secara tahunan sejak periode Januari hingga November 2024. Bank sentral Jepang dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada Kamis (19/12), yang diperkirakan akan tetap menahan suku bunga di 0,25 persen.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (17/12), dengan indeks Dow Jones turun sepanjang sembilan sesi beruntun, karena investor mulai berhati-hati jelang pengumuman suku bunga terakhir Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,61 persen tau 267,58 poin ke 43.449,90, indeks S&P 500 juga terkoreksi 0,39 persen atau 23,47 poin ke 6.050,61, dan Nasdaq melemah 0,32 persen atau 64,83 poin ke 20.109,0.

Baca juga: China Eksekusi Mati Li Jianping Gegara Kasus Korupsi

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 43,27 poin atau 0,11 persen ke level 39.321,41, indeks Shanghai menguat 29,08 poin atau 0,87 persen ke posisi 3.390,57, indeks Kuala Lumpur menguat 2,31 poin atau 0,14 persen ke posisi 1.599,64, dan indeks Straits Times melemah 15,69 poin atau 0,41 persen ke 3.390,57.

Bergeser ke nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi (18/12) turun 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.085 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.101 per dolar AS.

Halaman
x|close