Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pendataan penerima subsidi bahan bakar minyak (BBM) sudah mencapai 98 persen.
Adapun angka tersebut meningkat 8 persen sejak pekan terakhir Desember 2024.
"Ya, 98 persen lah,” ucap Bahlil, Selasa 7 Januari 2025.
Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa data penerima subsidi tersebut bersumber dari data Kementerian Sosial, PLN, Pertamina, dan pemangku kepentingan lainnya.
Baca juga: KPK Bantah Penggeledahan Rumah Hasto Sebagai Pengalihan Isu
Nantinya, pemerintah memutuskan untuk menyatukan data tersebut melalui BPS.
Penyatuan data dari berbagai pemangku kepentingan bertujuan untuk mencegah terjadinya tumpang tindih pendataan, dengan demikian subsidi yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.
"Sekarang, datanya semua dikumpul ke satu pintu lewat BPS. Sudah 3 kali perubahan, sudah hampir tinggal sedikit lagi,” kata Bahlil.
Setelah pemerintah tuntas mendata para penerima subsidi, maka pemerintah akan segera mengumumkan skema dan siapa saja penerima subsidi BBM.
Seperti diketahui, terdapat tiga skema yang dikaji, yaitu mengalihkan seluruh subsidi BBM menjadi bantuan langsung tunai (BLT).
Baca juga: Prabowo Bakal Evaluasi Proyek Strategis Nasional yang Kurang Berguna Buat Warga
Opsi kedua adalah mempertahankan subsidi BBM dalam bentuk barang untuk seluruh transportasi dan fasilitas umum.
Ini dilakukan untuk menahan laju inflasi, sementara sebagian besar subsidi untuk masyarakat dialihkan ke dalam bentuk BLT. Alternatif ketiga adalah dengan menaikkan harga BBM subsidi (Sumber:Antara).