100 Hari Prabowo, Erick Thohir: BUMN Kolaborasi Perkuat Hankam dan Swasembada Pangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jan 2025, 10:10
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri BUMN Erick Thohir usai pertemuan dengan Menteri PPPA di Jakarta, Selasa (24/12/2024) Menteri BUMN Erick Thohir usai pertemuan dengan Menteri PPPA di Jakarta, Selasa (24/12/2024) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, salah satu pencapaian signifikan yang dapat dicatat adalah upaya memperkuat pertahanan keamanan serta mencapai swasembada pangan.

Adapun salah satu kunci utama keberhasilan tersebut adalah kolaborasi yang erat antara Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional, dan Kementerian Perdagangan yang memegang peranan strategis dalam pemerintahan.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan pertahanan dan swasembada pangan merupakan hasil dari kolaborasi dan komitmen yang kuat di bawah arahan Presiden Prabowo.

"BUMN mendukung penuh dan berkolaborasi dengan intensif dengan berbagai kementerian, badan, dan lembaga dalam mewujudkan program swasembada pangan," ucap Erick Thohir dalam keterangannya, Rabu 22 Januari 2025.

Baca juga: SIM Keliling Jakarta Rabu 22 Januari 2025, Simak Jadwal dan Lokasinya

Sejak awal masa pemerintahan, Kementerian BUMN telah memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Pertahanan untuk mempercepat proses produksi dan penyediaan alutsista melalui BUMN yang bergerak di sektor manufaktur pertahanan.

Kolaborasi ini mencakup berbagai perusahaan BUMN seperti Pindad, yang bertanggung jawab untuk menyediakan produk pertahanan darat; PT PAL untuk pertahanan laut; PT Dirgantara Indonesia untuk pertahanan udara; dan PT Dahana yang memproduksi bahan baku amunisi.

Kedua aspek krusial dalam mendukung ketahanan nasional adalah swasembada pangan. Dalam hal ini, Kementerian BUMN berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Kepala Badan Pangan Nasional.

Kementerian BUMN juga mendorong sinergi antara BUMN, seperti BULOG, RNI, dan Pupuk Indonesia.

Berbagai langkah telah diambil untuk memperkuat sektor pangan. BULOG, sebagai off-taker pangan utama, bekerja sama dengan kementerian terkait untuk memastikan distribusi pangan yang tepat sasaran, sementara Pupuk Indonesia berfokus pada penyediaan pupuk yang dibutuhkan oleh petani untuk meningkatkan hasil pertanian.

Selain itu, PTPN mendukung alokasi lahan pertanian strategis yang dapat meningkatkan ketahanan pangan di seluruh Indonesia.

Baca juga: Basuki Ungkap Presiden Prabowo Tergetkan IKN di Tahun 2028 Jadi Ibu Kota Politik

Ketiga, Kementerian BUMN juga berperan aktif dalam mendorong sektor logistik yang efisien untuk mendukung swasembada pangan, energi, dan hilirisasi produk dalam negeri.

Dalam hal ini, kolaborasi antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Perhubungan sangat penting, di mana sektor transportasi dan logistik didorong untuk lebih efisien.

Pelindo, KAI, dan InJourney Airports, yang merupakan bagian dari BUMN, berkontribusi besar dalam mengurangi biaya logistik, meningkatkan konektivitas antar wilayah, serta memperlancar distribusi barang kebutuhan pokok.

Sebagai contoh, KAI memperkuat sistem transportasi berbasis rel, memungkinkan distribusi logistik menjadi lebih efisien melalui integrasi moda transportasi antar daerah. Pelindo juga berperan penting dalam pengelolaan pelabuhan yang mendukung kelancaran ekspor-impor, termasuk distribusi bahan pangan dan energi yang vital bagi perekonomian Indonesia.

Baca juga: Jaenudin Tenggelam di Sungai Ciberes, Jasadnya Belum Ditemukan

Keempat, untuk mendukung hilirisasi industri serta swasembada energi dan pangan, Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dalam mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung efisiensi logistik.

Infrastruktur yang lebih baik, termasuk pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan fasilitas lainnya, memungkinkan distribusi barang dan energi menjadi lebih murah dan lebih cepat, yang pada gilirannya mendukung kebutuhan industri dan sektor pangan nasional.

Halaman
x|close