A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Hindari Tarif Tinggi Trump, Apple Alihkan Impor iPhone ke India - Ntvnews.id

Hindari Tarif Tinggi Trump, Apple Alihkan Impor iPhone ke India

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Apr 2025, 14:33
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Logo Apple Store di pintu masuk Apple Store di Fifth Avenue New York. Ilustrasi - Logo Apple Store di pintu masuk Apple Store di Fifth Avenue New York. ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Apple tengah mengevaluasi opsi untuk meningkatkan impor iPhone dari India sebagai upaya menghindari tarif impor tinggi terhadap produk-produk asal China, menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan lalu.

Menurut laporan Wall Street Journal, strategi ini dianggap sebagai solusi sementara oleh Apple sambil terus melakukan negosiasi dengan pemerintahan Trump demi mendapatkan pengecualian dari kebijakan tarif baru tersebut, sebagaimana dikutip dari Tech Crunch pada Kamis, 10 April 2025. 

Meskipun demikian, Apple belum menunjukkan indikasi akan melakukan perombakan besar terhadap rantai pasokan globalnya, yang saat ini masih sangat bergantung pada China.

Sebagai ilustrasi, tarif baru atas produk buatan China mencapai 54 persen, sedangkan untuk barang impor dari India hanya dikenakan tarif sebesar 26 persen. Jika kebijakan tarif ini diberlakukan secara permanen dan Apple tetap mengimpor dari China, maka biaya impor sebuah iPhone 16 Pro yang semula sebesar 550 dolar AS bisa meningkat hingga 300 dolar AS akibat beban tarif tersebut.  

Baca juga: Ramai-ramai Berburu iPhone Sebelum Tarif Trump Diterapkan

Presiden Donald Trump meluncurkan tarif minimum 10 persen untuk sebagian besar barang yang diimpor ke Amerika Serikat dan bea masuk lebih tinggi pada produk dari puluhan negara. Presiden Donald Trump meluncurkan tarif minimum 10 persen untuk sebagian besar barang yang diimpor ke Amerika Serikat dan bea masuk lebih tinggi pada produk dari puluhan negara.

Analis Bank of America, Wamsi Mohan, memperkirakan Apple akan memproduksi sekitar 25 juta unit iPhone di India sepanjang tahun ini, dengan sekitar 10 juta unit dialokasikan untuk kebutuhan pasar domestik India.

Apabila seluruh produksi tersebut dialihkan ke pasar AS, maka akan mencakup sekitar 50 persen dari total permintaan iPhone di Negeri Paman Sam.

Sebagai informasi, Presiden Trump telah menetapkan tarif total sebesar 54 persen terhadap produk impor dari China. Menanggapi kebijakan tersebut, pada 4 April lalu, pemerintah China menerapkan tarif tambahan sebesar 34 persen atas barang-barang asal AS, di luar tarif yang sudah lebih dulu berlaku.

Merespons tindakan balasan tersebut, Trump kembali menaikkan tarif sebesar 50 persen pada Kamis (9/4). Jika dihitung sejak pemberlakuan pungutan awal pada Februari, maka total kumulatif tarif terhadap produk China kini mencapai 104 persen.

Kebijakan tarif ini diterapkan Trump dengan tujuan untuk menghidupkan kembali sektor manufaktur dalam negeri yang telah lama berpindah ke luar negeri, dengan harapan dapat mendorong perusahaan-perusahaan besar kembali berinvestasi di AS.  (Sumber: Antara) 

x|close