Ntvnews.id, Jakarta - Untuk mengukuhkan posisinya sebagai penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia, Telkom Indonesia (TLKM) terus berupaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas pelanggan. Yang terbaru Telkom menghadirkan solusi end-to-end Managed Service SD-WAN.
SD-WAN, singkatan dari Software-Defined Wide Area Network, adalah teknologi yang menggunakan perangkat lunak untuk mengelola dan mengoptimalkan jaringan area luas (WAN) organisasi. Singkatnya, SD-WAN memungkinkan perusahaan untuk mengelola koneksi jaringan mereka secara lebih efisien dan fleksibel, seringkali dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan solusi WAN tradisional.
Solusi ini juga mencakup pengelolaan perencanaan, pembangunan, pengoperasian, hingga pemeliharaan sistem. Dengan demikian pelanggan dapat menekan biaya operasional, meningkatkan efisiensi operasional pengguna SD-WAN, serta memungkinkan pelanggan untuk fokus pada bisnis intinya dengan pengelolaan jaringan secara end-to-end.
SD-WAN merupakan solusi bagi pelaku usaha yang akan atau sudah berekspansi dengan membuka cabang di beberapa lokasi berbeda yang membutuhkan jaringan yang secured. Inovasi ini relevan bagi sektor usaha ritel, perbankan, resto, dan logistik. Produk digital ini dilengkapi dengan sistem monitoring kualitas layanan yang menampilkan semua data yang dibutuhkan dengan akurat dan real time.
Kehadiran SD-WAN dari Telkom ini sejalan dengan cita-cita sebagai agen pembangunan digitalisasi nasional. Telkom secara masif dan berkelanjutan terus mendukung transformasi digital pelaku ekonomi di Indonesia baik mulai dari UKM, large private enterprise.
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menghadirkan program bertajuk “Expandable Heroes: Be Heroes, Expand Your Limits” bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) penyandang disabilitas untuk berkembang secara mandiri melalui pelatihan digital dan pendampingan bisnis.
“Melalui program ini, kami ingin memperluas akses dan membuka ruang baru bagi teman-teman disabilitas untuk berkontribusi secara aktif di dunia usaha,” kata Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Diluncurkan pada Maret 2025, program ini menjadi respons terhadap kondisi nyata bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi besar dalam menggerakkan roda ekonomi nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2023), sekitar 8,5 persen dari populasi Indonesia adalah penyandang disabilitas, dan lebih dari 52 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM. (ANTARA)