Ntvnews.id, Jakarta - Perkembangan teknologi finansial di Indonesia semakin pesat, terutama dalam sistem pembayaran digital. Salah satu yang merasakan manfaatnya adalah para pedagang kecil, termasuk pedagang pecel ayam di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Dengan hadirnya layanan digital dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), seperti aplikasi BRImo dan QRIS, transaksi jual beli kini menjadi lebih mudah, cepat, dan aman.
Kebiasaan Baru Pedagang Pecel Ayam
Cakung merupakan salah satu kawasan yang ramai dengan aktivitas ekonomi, termasuk sektor kuliner kaki lima seperti warung pecel ayam. Sebelumnya, transaksi di warung-warung ini mayoritas menggunakan uang tunai.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak pedagang yang mulai beralih ke pembayaran digital dengan QRIS dan BRImo.
“Awalnya saya hanya menerima uang tunai, tapi setelah melihat banyak pelanggan yang mulai bertanya soal pembayaran digital, saya akhirnya mencoba QRIS dari BRI,” ujar Rahmat (42), pemilik warung pecel ayam di kawasan Cakung.
“Sekarang, hampir separuh pelanggan saya sudah pakai QRIS buat bayar, terutama yang nggak suka bawa uang tunai.”
Kemudahan BRImo untuk Pedagang Pecel Ayam
BRImo, aplikasi mobile banking dari BRI, memberikan berbagai kemudahan bagi pedagang, termasuk mereka yang berjualan di sektor kuliner kaki lima. Dengan aplikasi ini, pedagang dapat dengan mudah menerima pembayaran dari pelanggan, mengecek saldo, serta melakukan berbagai transaksi keuangan tanpa harus pergi ke bank.
Bagi pedagang pecel ayam seperti Rahmat, BRImo menjadi solusi yang sangat membantu dalam mengelola keuangan usahanya.
“Sekarang saya bisa lihat transaksi harian langsung dari HP, nggak perlu catat manual lagi. Kalau mau transfer ke supplier ayam atau beli bahan baku, saya tinggal pakai BRImo,” katanya.
Selain itu, BRImo juga mempermudah proses pengajuan pinjaman usaha bagi para pedagang kecil yang ingin mengembangkan bisnis mereka. Dengan akses yang lebih mudah ke layanan perbankan, para pedagang kini memiliki lebih banyak opsi dalam mengelola keuangan dan memperluas usahanya.
Pembeli Dimudahkan karena Paparan Digitalisasi Transaksi
Kehadiran QRIS BRI di warung pecel ayam milik Pak Rahmat di Cakung bukan hanya dirasakan manfaatnya oleh sang penjual. Para pembeli juga ikut menikmati kemudahan dan kecepatan transaksi digital yang kini makin lazim di kalangan pelaku UMKM.
Salah satu pelanggan setia, Dina Oktaviani (29), seorang karyawan swasta yang bekerja di kawasan industri Pulogadung, mengaku terbantu dengan adanya QRIS BRI saat membeli makan siang di warung tersebut.
"Saya nggak perlu lagi cari-cari uang kecil. Tinggal buka BRImo, scan QR-nya, dan langsung selesai. Praktis banget," ujar Dina saat ditemui sepulang kerja di warung Pecel Ayam Pak Rahmat.
Menurut Dina, penggunaan QRIS juga mengurangi kekhawatiran akan uang kembalian atau antrean yang terlalu panjang.
"Kadang kan ribet, nunggu kembalian seribu dua ribu. Sekarang tinggal bayar digital, nggak perlu repot," katanya.
Ia juga menyebut bahwa digitalisasi ini membuat warung-warung kecil seperti milik Pak Rohman terasa lebih profesional.
“Rasanya seperti makan di tempat modern, padahal cuma warung tenda. Tapi pembayarannya udah digital. Salut banget, apalagi pakainya QRIS BRI yang jaringannya luas dan stabil,” ungkapnya.
Diketahui, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) melaporkan adanya lonjakan signifikan dalam transaksi yang dilakukan melalui aplikasi BRImo.
Pada tahun 2024, total transaksi yang diproses melalui BRImo tercatat mencapai 4,34 miliar transaksi, mengalami kenaikan 40,54 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan volume transaksi mencapai Rp5.596 triliun atau meningkat 34,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, BRImo juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun 2024.
Hingga akhir Desember 2024, jumlah pengguna BRImo tercatat mencapai 38,61 juta, mengalami kenaikan 22,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.