Prabowo dan Bahlil Rapat Soal Rencana Impor Migas dari AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Apr 2025, 07:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengundang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ke Istana Negara pada Kamis, 17 April 2025. Pertemuan tersebut membahas rencana peningkatan impor minyak dan gas dari Amerika Serikat.

"Saya rapat tadi dengan bapak presiden untuk memastikan komoditas apa saja yang akan kita lakukan, impor tambahan dari US (Amerika Serikat) dalam rangka membuat keseimbangan neraca perdagangan kita," kata Bahlil kepada wartawan usai pertemuan.

Rapat tersebut berlangsung cukup lama. Bahlil terlihat memasuki kompleks Istana sekitar pukul 3.08 WIB dan baru menyelesaikan rapat pada pukul 19.10 WIB. Di sela waktu tersebut, Presiden Prabowo juga melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan serta Kepulauan Bangka Belitung.

Setelah pertemuan, Bahlil menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar US$ 14,5 miliar. Oleh karena itu, pemerintah ingin menyeimbangkan neraca perdagangan sebagai bagian dari strategi negosiasi dengan pihak AS.

Baca Juga: Toyota Perkenalkan Mobil Hidrogen Ramah Lingkungan, Crown FCEV: Bahlil Lahadalia Coba Langsung Teknologinya

Rencananya, Indonesia akan mengimpor produk seperti LPG, minyak mentah (crude oil), hingga bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat.

"Nilainya untuk bisa memberikan keseimbangan terhadap neraca perdagangan kita," katanya.

Sebagai informasi, Presiden AS Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru sebesar 10% serta tarif resiprokal yang berbeda-beda tergantung pada negara mitra dagang. Penerapan tarif tersebut bertujuan mengurangi defisit perdagangan, termasuk terhadap Indonesia yang dikenakan tarif sebesar 32%.

Baca Juga: Viral Bahlil Naik Jet Pribadi, Netizen Singgung Prabowo Sedih Menterinya Belum Dapat Mobil Dinas

Bahlil menyampaikan bahwa nilai impor BBM, LPG, dan crude oil dari AS diperkirakan mencapai lebih dari US$ 10 miliar.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa belum ada rencana untuk menambah kuota impor terhadap komoditas tersebut. Ia menyatakan bahwa langkah ini hanya akan mengalihkan asal impor dari negara lain.

"Tidak ada. Kita kan, ini sebenarnya sudah impor. Tapi sebenarnya ini kan adalah sebagian kita beli dari negara-negara di middle east (timur tengah), di Afrika, kemudian di Asia Tenggara, ini kita switch aja, kita pindah aja ke Amerika, dan itu tidak membebani APBN dan juga tidak menambah kuota impor kita," ucap Bahlil.

x|close