Peneliti Ungkap Alasan Penis Pria Semakin Besar Ukurannya 30 Tahun Kebelakang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Apr 2025, 08:08
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
ilustrasi penis ilustrasi penis (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah penelitian yang mengamati ukuran penis dari tahun 1942 hingga 2021 menemukan bahwa panjang rata-rata penis saat ereksi telah meningkat secara signifikan dalam 30 tahun terakhir.

Sementara itu, panjang penis saat tidak ereksi tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Meskipun hal ini terdengar positif atau setidaknya netral, peneliti utama mengungkapkan bahwa peningkatan ini mungkin disebabkan oleh paparan bahan kimia yang memengaruhi hormon.

Dilansir dari IFL Science, Minggu, 27 April 2025, Meta-analisis ini menganalisis studi tentang panjang penis selama delapan dekade terakhir, yang melibatkan data dari 55.761 pria di seluruh dunia. Hanya studi yang pengukurannya dilakukan oleh peneliti yang dimasukkan, sementara studi yang bergantung pada data yang dilaporkan sendiri tidak diperhitungkan.

Selain itu, hanya studi yang mengukur panjang penis dari pangkal (sambungan pubo-penis) hingga ujung kepala (meatus) pada permukaan dorsal yang diterima.

Baca Juga: Cara Memperbesar Penis Secara Alami dan Medis yang Sudah Terbukti

Tim peneliti menemukan adanya peningkatan yang signifikan dalam panjang penis saat ereksi.

"Panjang penis saat ereksi meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu di berbagai wilayah dunia dan di semua kelompok usia," tulis tim dalam penelitian yang dipublikasikan di World Journal of Men's Health

"Setelah disesuaikan dengan wilayah geografis, usia subjek, dan populasi subjek, panjang penis saat ereksi meningkat sebesar 24 persen dalam 29 tahun terakhir."

Peningkatan ini terlihat dari panjang semula 12,3 cm (4,8 inci) menjadi 15,2 cm (6 inci) dalam waktu kurang dari tiga dekade.

Para penulis menjelaskan bahwa mereka terdorong untuk membandingkan ukuran penis dari waktu ke waktu karena adanya perubahan lain dalam kesehatan reproduksi pria dalam beberapa tahun terakhir, seperti penurunan jumlah sperma.

"Mengingat tren yang kami amati dalam pengukuran kesehatan reproduksi pria lainnya, kami berpikir bahwa bisa jadi ada penurunan panjang penis akibat paparan lingkungan yang sama," kata penulis utama, Michael Eisenberg, profesor urologi di Stanford Medicine.

Baca Juga: Viral Seorang Miliader Suntik Botox ke Penisnya, Untuk Apa?

"Ada sejumlah faktor yang berperan, seperti paparan bahan kimia, seperti pestisida atau produk kebersihan, yang dapat berinteraksi dengan sistem hormonal kita. Bahan kimia pengganggu endokrin - yang jumlahnya sangat banyak - ada di lingkungan dan pola makan kita," jelasnya.

"Saat kita mengubah komposisi tubuh, hal itu juga mempengaruhi keseimbangan hormonal kita. Paparan bahan kimia ini juga dianggap sebagai penyebab anak-anak memasuki masa pubertas lebih cepat, yang bisa memengaruhi perkembangan organ genital," lanjutnya.

Tim ini juga mencatat bahwa faktor lain, seperti teknik pengukuran, suhu, dan kondisi gairah partisipan, bisa memengaruhi hasil. Namun, mereka yakin bahwa hal ini memerlukan studi lebih lanjut, mengingat dampaknya terhadap kesehatan reproduksi pria.

"Peningkatan ini terjadi dalam waktu yang relatif singkat," tambah Eisenberg.

"Jika perubahan ini terjadi begitu cepat, itu menunjukkan ada sesuatu yang signifikan terjadi pada tubuh kita.

x|close