Ntvnews.id, Jakarta - Selama bertahun-tahun, Qualcomm memegang peran penting dalam industri smartphone sebagai penyedia utama komponen penting seperti prosesor dan modem.
Namun kini, dua raksasa teknologi dunia, Samsung dan Apple, mulai mengambil langkah menjauh dari ketergantungan pada Qualcomm. Dan sebenarnya, keputusan ini cukup masuk akal.
Dikutip dari Phone Arena, Senin, 12 Mei 2025, meski tidak mudah, kedua perusahaan ini perlahan mulai mengembangkan solusi internal yang bisa menyaingi performa produk Qualcomm.
Bahkan jika belum sepenuhnya setara, menggunakan komponen buatan sendiri dianggap sebagai langkah strategis yang menguntungkan secara jangka panjang.
Samsung dan Apple Mulai Mandiri
Samsung memiliki sejarah panjang kerja sama yang tidak selalu mulus dengan Qualcomm. Beberapa tahun terakhir, Samsung sering mendapat kritik karena hanya menyediakan varian ponsel dengan prosesor Snapdragon di pasar tertentu, sementara wilayah lain kebagian chip Exynos buatannya yang dianggap kurang bertenaga.
Saat merilis seri Galaxy S23, Samsung akhirnya meluncurkan semua model dengan Snapdragon secara global. Namun, pada Galaxy S24, strategi kembali berubah menjadi pembagian regional.
Meski Galaxy S25 nanti kabarnya akan kembali menggunakan Snapdragon secara menyeluruh, laporan terbaru menunjukkan bahwa untuk Galaxy S26, Samsung berencana membagi pasar lagi, yakni Snapdragon untuk sebagian besar wilayah, dan Exynos 2600 2nm untuk Eropa dan beberapa negara lainnya.
Baca Juga: Bocoran Oppo Find X9 Ultra Ungkap Kamera Telefoto 200MP dan Zoom Optik 10x
Langkah ini memperjelas jika Samsung masih ingin kembali mengandalkan chip buatannya sendiri, meski prosesnya bertahap dan penuh tantangan.
Sementara itu, Apple pun mengikuti arah serupa. Setelah bertahun-tahun mengandalkan modem Qualcomm, Apple kini telah memperkenalkan modem internal pertamanya, chip C1, yang akan debut pada iPhone 16e.
Meski belum sempurna, Apple siap menggunakan modem ini di model iPhone 17 standar dan iPhone 17 Air, dan perlahan memperluas penggunaannya ke seluruh lini produknya.
Mengapa Harus Lepas dari Qualcomm?
Menggunakan komponen dari pihak ketiga jelas lebih mahal ketimbang memproduksi sendiri. Samsung dilaporkan merugi sekitar 400 juta dolar karena harus memakai Snapdragon di seluruh model Galaxy S25.
Apple pun sudah lama mengeluhkan biaya lisensi tinggi yang dibebankan Qualcomm. Meskipun chip buatan Qualcomm memang unggul, Apple dan Samsung tampaknya percaya jika selisih performa tersebut kini tidak lagi signifikan bagi kebanyakan pengguna.
Bagi konsumen biasa, perbedaan performa antara chip internal dan Snapdragon hampir tak terasa.
Masa Depan Qualcomm di Persimpangan
Bukan berarti Qualcomm akan runtuh dalam waktu dekat. Namun, prospek jangka panjangnya mulai terlihat suram.
Para analis menilai saham perusahaan ini semakin tidak stabil seiring dengan kehilangan pendapatan dari pelanggan utamanya.
Qualcomm sendiri mengakui jika mereka akan kehilangan sebagian besar pangsa pasarnya di lini iPhone 17. Jika prediksi ini benar, model dasar dan varian Air akan mulai beralih ke modem Apple.
Jadi baik Samsung maupun Apple tengah serius menjauh dari Qualcomm. Dan meskipun proses ini akan memakan waktu, arah pergerakannya sudah jelas.
Jika Apple saja bisa meninggalkan Qualcomm, maka dominasi perusahaan itu dalam industri smartphone kemungkinan besar akan segera berakhir.