A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Stok Cadangan Beras Tembus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Adalah Sejarah Baru - Ntvnews.id

Stok Cadangan Beras Tembus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Adalah Sejarah Baru

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Mei 2025, 17:52
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa proses hukum terhadap seorang pengamat yang dinilai menyebarkan opini tanpa dasar dan terlibat dalam proyek fiktif yang merugikan negara senilai Rp5 miliar di Kementerian Pertanian (Keme Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa proses hukum terhadap seorang pengamat yang dinilai menyebarkan opini tanpa dasar dan terlibat dalam proyek fiktif yang merugikan negara senilai Rp5 miliar di Kementerian Pertanian (Keme

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mencatat sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional, berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 mencapai 3.701.006 ton.

Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka 3,7 juta ton. Angka tersebut menjadikannya angka tertinggi sepanjang sejarah bahkan sejak badan ini berdiri pada 1969.

Bahkan dalam beberapa hari ke depan, stok ini diperkirakan akan berada diangka 4 juta ton, menjadi rekor baru dalam sejarah ketahanan pangan nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut lonjakan cadangan ini sebagai hasil nyata kerja keras semua pihak, mulai dari petani, pemerintah pusat dan daerah, hingga Bulog.

“Ini adalah sejarah baru bagi ketahanan pangan Indonesia. Stok beras kita menembus angka 3,7 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Ini bukan hanya angka, tapi bukti konkret keberpihakan negara pada petani dan sistem pangan yang mulai kuat dari hulu hingga hilir,” ujar Mentan Amran dalam keterangannya, Selasa 13 Mei 2025.

Baca juga: Kenapa Harus Beralih ke Beras Merah? Ini 5 Manfaat Kesehatannya

Mentan Amran juga menyoroti capaian ini karena terjadi di tengah tantangan berat seperti ancaman krisis pangan dunia dan peningkatan jumlah penduduk.

“Angka serapan Bulog tahun ini benar-benar patut diapresiasi. Kita berhasil menyerap lebih dari 2 juta ton dalam waktu singkat, di tengah pertumbuhan penduduk dan tekanan global. Capaian stok 3,7 juta ton ini bahkan diraih dalam waktu tidak sampai 5 bulan, jauh lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Mentan Amran.

Mengacu pada data historis, rekor sebelumnya terjadi pada September 1985 dengan stok mencapai 3.006.872 ton. Kini, angka tersebut telah dilampaui hampir 700 ribu ton lebih tinggi, melampaui semua capaian tersebut,

Jika pada tahun 1984 Indonesia mencapai swasembada beras dengan jumlah penduduk 166,6 juta jiwa, maka pencapaian stok tertinggi tahun 2025 ini diraih dalam kondisi jumlah penduduk melonjak drastis menjadi 283 juta jiwa. 

Baca juga: Putus Rantai Kemiskinan, Prabowo akan Luncurkan Program Sekolah Berasrama untuk Anak Kurang Mampu

Mentan juga mengungkapkan bahwa pemerintah juga telah menyiapkan gudang darurat untuk mengantisipasi laju serapan beras oleh Bulog yang terus meningkat.

Selain itu, pemerintah juga menetapkan penambahan gudang prioritas sebanyak 25.000 unit di seluruh Indonesia guna memastikan seluruh hasil panen terserap dan tersimpan dengan aman.

Langkah ini turut memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen beras terbesar di kawasan ASEAN, melampaui negara-negara utama seperti Thailand dan Vietnam.

Hal ini diperkuat oleh laporan resmi United States Department of Agriculture (USDA) yang menempatkan Indonesia di posisi puncak produksi beras Asia Tenggara.

Berdasarkan laporan USDA Rice Outlook April 2025, produksi beras Indonesia untuk musim tanam 2024/2025 diperkirakan mencapai 34,6 juta ton, meningkat 600 ribu ton dari proyeksi sebelumnya dan naik 4,8 persen dibandingkan tahun lalu.

x|close