Indonesia-Singapura Bakal Capai Kesepakatan Ekspor Listrik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Mei 2025, 08:39
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa Indonesia dan Singapura mulai menunjukkan perkembangan positif menuju kesepakatan terkait ekspor energi listrik bersih dalam waktu dekat.

“Tidak lama lagi, sudah mulai ada tanda-tanda cahaya kesepakatan. Sekarang sudah sama-sama mulai insyaf (sadar). Kita sadar, mereka sadar. Sudah sama-sama baik,” ujar Bahlil dalam konferensi pers RUPTL PLN 2025–2034 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya kini tengah melakukan pembicaraan dengan Singapura terkait rencana ekspor energi listrik bersih.

Meski demikian, Bahlil menyoroti perlunya kesepakatan timbal balik yang adil dalam kerja sama ekspor tersebut. Ia mempertanyakan bentuk keuntungan yang akan diterima Indonesia apabila listrik bersih dikirim ke Singapura.

“Jadi, kalau negara lain mau berbagi dengan kita, tuangkan perjanjiannya, apa yang mau mereka berikan,” tutur Bahlil.

Baca Juga: Soal Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi, Bahlil: Sudah Keterlaluan

Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin menjadi negara yang mudah dipengaruhi pihak asing, terutama dalam konteks kerja sama ekspor energi listrik bersih.

Bahlil menambahkan bahwa bentuk kerja sama yang diinginkan Indonesia adalah yang saling memberikan keuntungan. Ia mencontohkan, jika pembangkit listrik yang akan memasok listrik ke Singapura dibangun, maka komponen infrastrukturnya sebaiknya dibuat di Indonesia.

“Jadi tidak bisa impor peralatannya, baru dibangun di dalam negeri. Komponennya harus dibangun di dalam negeri,” kata Bahlil.

Sebelumnya, saat masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Indonesia siap mengekspor energi hijau dari sumber energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura, dengan kapasitas antara 2 hingga 3 gigawatt.

Baca Juga: Bahlil Tegas Minta Pertamina Impor Migas dari AS: Tidak Ada Alasan

Luhut telah melakukan pembicaraan resmi dengan Pemerintah Singapura dan menyebut bahwa perjanjian kerja sama perdagangan internasional tersebut telah diteken.

Mantan Duta Besar RI untuk Singapura itu juga menjelaskan bahwa pengiriman energi EBT ke negara tersebut telah mempertimbangkan kebutuhan listrik domestik, sehingga tidak akan mengganggu sistem kelistrikan nasional.

Meski begitu, Bahlil masih menahan ekspor listrik ke Singapura dengan alasan perlunya mengutamakan kepentingan nasional. Mengenai hal ini, Luhut menegaskan bahwa kerja sama ekspor listrik tersebut tetap memperhatikan kebutuhan strategis dalam negeri.

“Kita juga sangat memperhatikan kepentingan nasional kita,” ujar Luhut.

x|close