A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Wamen ESDM Pastikan B50 Mulai Diterapkan pada 2026 - Ntvnews.id

Wamen ESDM Pastikan B50 Mulai Diterapkan pada 2026

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Agu 2025, 20:30
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memberi keterangan ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memberi keterangan ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memastikan bahwa penerapan biodiesel dengan campuran 50 persen (B50) akan mulai dilakukan pada tahun 2026.

Menurut Yuliot, pemerintah menargetkan agar B50 dapat segera dilaksanakan pada tahun depan. “Kami harapkan untuk implementasi tahun depan, B50 bisa segera dilaksanakan,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025.

Ia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah masih melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan B40. Berdasarkan penilaiannya, program B40 sejauh ini dapat dikategorikan berhasil. Oleh karena itu, Yuliot optimistis bahwa penerapan B50 dapat dimulai pada awal 2026. Pernyataan ini juga memberikan kepastian setelah sempat muncul kekhawatiran mengenai kemungkinan penundaan implementasi B50 akibat kendala pasokan bahan baku.

Baca Juga: ESDM Ungkap Potensi Komoditas Mineral dan Batubara Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Kekhawatiran tersebut sebelumnya diungkapkan oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi. Ia menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat memastikan B50 dapat diterapkan pada 2026 karena masih melakukan perhitungan kebutuhan serta volume Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang diperlukan untuk memproduksinya.

FAME sendiri merupakan bahan bakar nabati yang dihasilkan melalui proses transesterifikasi minyak sawit dengan metanol.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa pemerintah berencana mengalihkan 5,3 juta ton ekspor crude palm oil (CPO) untuk mendukung program B50. Berdasarkan data tahun 2024, Indonesia mengekspor sekitar 26 juta ton CPO. Amran menilai langkah ini akan memengaruhi harga CPO di pasar global.

Dengan menguasai sekitar 65,94 persen pangsa CPO dunia, penarikan pasokan sebesar itu diyakini akan mendorong kenaikan harga. “Kami ekspor tahun lalu 26 juta ton CPO. Kalau kami cabut 5 juta ton, berarti tinggal 21 juta ton. Harganya naik apa turun? Ya, naik,” ujar Amran di Jakarta, Jumat (30/5).

Baca Juga: Kementerian ESDM Resmi Tetapkan 24 Situs di DIY sebagai Geopark Nasional

(Sumber: Antara)

x|close